Mohon tunggu...
R Hady Syahputra Tambunan
R Hady Syahputra Tambunan Mohon Tunggu... Sales - Karyawan Swasta

Pemerhati Politik Sosial Budaya. Pengikut Gerakan Akal Sehat. GOPAY/WA: 081271510000 Ex.relawan BaraJP / KAWAL PEMILU / JASMEV

Selanjutnya

Tutup

Politik

BPN Menggelar Simposium Mengungkap Fakta Kecurangan Pemilu 2019, What Next?

14 Mei 2019   22:53 Diperbarui: 15 Mei 2019   01:16 765
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Narasi #PemiluCurang masih bergema walaupun tokoh penting diatas sedang sibuk pada urusan barunya, kasus hukum. Malahan bola semakin bersambut bahkan sekarang menjadi stetmen politik. Penulis menyimpulkan inilah tujuan simposium itu.

Walaupun seakan2 ditinggal sebagian partai pendukung yang cari aman mendekat ke Jokowi, Prabowo yang disebut2 memiliki basis pendukung ex gerakan 212 ternyata masih diperhitungkan. Lihat saja Korps Brimob dari beberapa daerah yang sudah merapat ke Ibukota juga cepatnya proses hukum pada beberapa pendukung Prabowo yang dikenakan ancaman pasal makar.

Apakah Prabowo masih didukung Ulama yang berafiliasi dengan GNPF-Gerakan 212 juga FPI? bila masih wajar saja jajaran Jokowi khwatir dan dinilai represif. Semua bisa saja menduga2, tinggal saja sekarang kita menunggu reaksi Habib Rizieq Shihab. Fatwanya ditunggu oleh sebagian Umat yang diklaim siap bergerak tak ubahnya seperti seperti gelombang 212, menurut postingan yang viral di medsos beberapa hari ini.

Kemana akhir dari narasi ini akan berlabuh. Ke Mahkamah Konstitusi (MK) atau People Power ala 98?. Atau jutaan massa People Power ala 212 yang akan bergerak mendesak MK memutuskan diskualifikasi Capres-Cawapres melalui palu-nya karena diyakini berbuat curang?

Waktu yang akan menjawab. Penulis tidak sedang setuju atau menolak people power. Namun penulis paham Pemilu kali ini memang 'ada sesuatu'. Tetaplah damai negeriku, NKRI adalah harga mati. Hindari perbuatan makar dan tolak pemimpin curang. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun