Mohon tunggu...
R Hady Syahputra Tambunan
R Hady Syahputra Tambunan Mohon Tunggu... Sales - Karyawan Swasta

Pemerhati Politik Sosial Budaya. Pengikut Gerakan Akal Sehat. GOPAY/WA: 081271510000 Ex.relawan BaraJP / KAWAL PEMILU / JASMEV

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Marhaban ya Ramadhan | #TebarHikmahRamadhan

5 Mei 2019   01:34 Diperbarui: 12 Mei 2019   01:42 1250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: kabarmakkah.com

Marhaban ya Ramadhan.

Sudah jadi kebiasaan umum umat islam di Indonesia ketika mendekati Ramadhan saling mengucap dan mengirim pesan sosmed “Marhaban Ya Ramadhan”. Berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi seakan menjadikan kebiasaan mengirim pesan menjadi budaya.

Kebanyakan umat islam memahami Marhaban ya Ramadhan adalah: “Selamat datang wahai bulan Ramadhan.” ternyata makna sebenarnya tidaklah seperti itu.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, arti kata ‘Marhaban’ adalah kata seru yang diucapkan untuk menyambut atau menghormati tamu (selamat datang).

Akan tetapi beda halnya bila menurut bahasa aslinya, bahasa arab. Marhaban berasal dari awal kata ‘rahb’ yang berarti ‘luas atau lapang’. Sehingga ucapan ini menunjukkan sebuah kelapangan dada atas tamu yang datang. Ia akan menerima dengan penuh kegembiraan dan mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan guna membuat tamu tersebut nyaman.

Menurut ustadz dari kabarmekkah.com: Akar kata Marhaban juga sama dengan rahbat yang memiliki arti “ruangan luas untuk kendaraan, guna memperoleh kebaikan atau kebutuhan pengendara sehingga bisa melanjutkan perjalanan.”

Sehingga jika mau direnungkan maknanya, maka ucapan “Marhaban Ya Ramadhan” memiliki arti selamat atas datangnya bulan Ramadhan yang disertai dengan penerimaan penuh lapang dada dan kegembiraan. Dengan kata lain datangnya bulan Ramadhan tidak diisi dengan menggerutu dan menghiraukannya karena dianggap mengganggu ketenangan dan kenyamanan kita yang terbiasa makan siang hari ataupun hal lainnya yang dilarang selama Ramadhan.

Senin, 6 May 2019 puasa pertama.

Sambil menunggu ketetapan sidang isbat Departemen Agama RI pada Ahad 5 May 2019 besok, mudah2n semua Ormas sepakat senin besok adalah 1 Ramadhan 1440 H. Walaupun ada Ormas yang memakai metode Realcount ataupun Quick Count. HiHi.

Organisasi Islam besar di Indonesia Muhammadiyah sudah menetapkan 1 Ramadhan 1440 Hijriah atau 1 Ramadhan 2019.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadan 2019 atau 1440 Hijriah jatuh pada Senin, 6 Mei 2019. Selain awal Ramadan, PP Muhammadiyah juga telah menetapkan 1 Syawal 1440 Hijriah yang jatuh pada Rabu, 5 Juni2019 M.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun