Jokowi yang belum ada nama definitif sebagai calon Wakil Presiden seperti memberi peluang dan kesempatan partai2 bermanufer untuk terlibat lebih banyak pada Pilpres 2019. Sebut saja Airlangga Hartarto dengan GoJo, Cak Imin dengan Join, Romy 'orang baik' dengan baliho "Jokowi-Romy milenial" yang menunjukkan mereka berminat jadi Cawapres Jokowi.
Jokowi yang dipastikan maju kembali pada Pilpres 2019 harus dibuat gamang dengan gemuknya partai pendukung beliau yang mana setiap partai pasti ingin merebut peluang Cawapres pendamping beliau. Akhirnya manuver partai pendukung mereda dengan digadang2 nya Jokowi yang akan menggandeng Moh.Mahfud MD sebagai Cawapres.
5. Kemunculan Maruf Amin.
Dunia perpolitikan dibuat heboh. Moh.Mahfud MD yang sudah bersiap diumumkan sebagai Cawapres Jokowi mesti gigit jari kembali. Setelah kecewa di 2014 oleh PHP dari PKB dan gagal lalu kemudian menyeberang ke Prabowo, Mahfud MD mengulang kembali nasib malangnya.
Manufer Romy PPP + PBNU yang didahului drama para Pengurus PBNU yang mengancam NU akan meninggalkan Jokowi akhirnya menghempaskan Mahfud MD. Pengurus PBNU sukses besar yang pada akhirnya Maruf Amin'lah yang muncul sebagai nama resmi Cawapres Jokowi di detik terakhir.
6. Ijtima' Ulama II
Aspirasi Umat Islam melalui Ijtima' Ulama I yang menghendaki Prabowo didampingi Ulama pun mesti gigit jari.
Jokowi yang dihantui kekalahan Ahok akhirnya mengalah pada ambisi Maruf Amin cs yang mendompleng pada jabatan dan pengaruh sebagai Ketua MUI dan Muhtasyar PBNU. Ulama telah berada berada pada kubu Jokowi! bukan Prabowo.
Fatwa Ulama yang menjadi penguat gerakan 212 yang semakin membesarkan daya tawar umat Islam tidak dapat dipisahkan dari sosok Maruf Amin yang akhirnya kecipratan untung dari posisinya untuk membajak peluang Cawapres Jokowi. Ini dipastikan melalui pengakuan Moh.Mahfud MD di acara ILC TVOne.
Bagaimana respon Prabowo? Sandiaga Salahudin Uno muncul sebagai nama definitif setelah melewati proses berliku. Keberanian Prabowo atas peluang ditinggalkan kubu 212 boleh diacungi jempol. Prabowo membuktikan diri sebagai leader sejati yang tidak gampang digertak dan ditekan oleh pihak manapun. PKS yang membuka peluang hijrah bila nama2 usulan Ijtima' Ulama tidak direspon Prabowo, akhirnya mengalah juga pada power Prabowo Subianto.😁
Ijtima' Ulama II yang kembali diadakan guna merespon batalnya Ulama sebagai Cawapres Prabowo akhirnya mantap dan bulat mendukung Prabowo-Sandiaga, ini artinya "koalisi umat islam" mendukung Prabowo Subianto tanpa kehadiran Ulama sebagai Cawapres.