Apakah singa itu suka bicara? Tidak, ia lebih suka lari-lari kecil di bawah jam dinding atau mengelilingi ruang tamu. Jantungnya melompat dengan ringan, seperti percikan hujan di atas lantai bulan Oktober.
Singa tua itu sudah tidur. Sedang mengudap malam, menelan perasaan cemas dan ketakutan. Suatu hari aku melihat ia bertarung melawan hyena. Suatu hari saat aku masih kecil dan akhirnya tahu apa arti dari gigitan dan cakaran itu. Atau paling tidak di masa lampau, aku dapat menemukan cara bagaimana mengenakan sepatu dan memasang lidah.Â
Aku baru saja pulang dari kebun binatang, sebuah taman, atau sebuah kota, atau Jakarta---dari jalan-jalan yang disesaki kesedihan dan gelak tawa, hari-hari yang kelabu dan hitam putih, nyanyian tentang hujan dan putus asa yang diputar hampir di seluruh stasiun radio. Bertahun-tahun kemudian aku tidak begitu yakin kalau perutku ditumbuhi hutan dan kota, sementara singa tua itu berlarian di padang rumput, di sebuah taman teks tak terhingga.
Indonesia, 2057181017
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI