## Makalah Filsafat Dakwah Kelompok 8: Dakwah di Era Globalisasi **Pendahuluan** Makalah ini membahas tentang dakwah di era globalisasi, yang ditandai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat dan perubahan sosial budaya akibat globalisasi. Globalisasi membuka peluang bagi dakwah untuk menjangkau lebih banyak orang di seluruh dunia, namun juga menghadirkan tantangan seperti arus informasi yang beragam dan terkadang bertentangan dengan nilai-nilai Islam, budaya global yang serba permisif dan individualistis, serta munculnya paham-paham sekuler dan liberal yang mengikis nilai-nilai keagamaan. Â Tantangan Globalisasi terhadap DakwahÂ
 tantangan utama dakwah di era globalisasi:Â
1. Perkembangan Teknologi Informasi : Kemajuan teknologi informasi, seperti internet dan media sosial, memberikan peluang bagi dakwah untuk menjangkau lebih banyak orang, namun juga menghadirkan tantangan berupa arus informasi yang sulit dikontrol, banyak informasi yang simpang siur, hoaks, atau bahkan ajaran-ajaran yang bertentangan dengan Islam.Â
2. Pluralisme dan Relativisme Budaya: Globalisasi membawa dampak pada pluralisme budaya dan agama, di mana masyarakat semakin terpapar dengan berbagai tradisi dan kepercayaan yang berbeda-beda. Konsep pluralisme menuntut dakwah Islam untuk berhadapan dengan tantangan dalam menyampaikan ajaran yang bersifat eksklusif, namun harus tetap menjaga toleransi terhadap perbedaan yang ada.
 3. Individualisme dan Sekularisme: Masyarakat modern cenderung lebih fokus pada pencapaian pribadi dan kebebasan individual daripada keterikatan pada norma-norma agama dan komunitas. Hal ini membuat dakwah harus mampu menjelaskan pentingnya kebersamaan dan kolektivitas dalam ajaran Islam. Sekularisme yang memisahkan agama dari kehidupan publik juga menjadi tantangan, di mana agama dianggap sebagai urusan pribadi dan tidak relevan dalam urusan sosial, politik, atau ekonomi.Â
4. Krisis Identitas dan Pemikiran Radikal : Globalisasi berperan dalam terjadinya krisis identitas di kalangan umat Islam. Banyak orang yang merasa tercerabut dari akar budaya dan agamanya akibat pengaruh globalisasi yang lebih menonjolkan budaya barat. Krisis identitas ini terkadang memicu munculnya pemikiran radikal sebagai bentuk perlawanan terhadap globalisasi yang dianggap mengancam identitas keislaman mereka.Â
5. Materialisme dan Hedonisme : Gaya hidup modern yang ditandai dengan materialisme dan hedonisme juga menjadi tantangan besar bagi dakwah Islam. Media massa sering kali mempromosikan kehidupan yang hanya berfokus pada kenikmatan duniawi, kekayaan, dan status sosial, yang bertentangan dengan ajaran Islam yang menekankan keseimbangan antara dunia dan akhirat.  Strategi Dakwah yang Sesuai dengan Konteks Global dan Teori Keilmuan
 Makalah ini menyoroti strategi dakwah yang efektif di era globalisasi, yang meliputi:Â
1. Pemanfaatan Media Sosial : Media sosial, seperti Instagram, Twitter, dan YouTube, telah menjadi sarana efektif untuk berdakwah. Penggunaan media sosial memungkinkan penyampaian pesan yang cepat dan luas, serta menciptakan ruang diskusi yang interaktif. 2. Pendekatan Kultural: Strategi dakwah yang efektif harus memperhatikan aspek kultural dari masyarakat target. Kearifan lokal dan tradisi yang sudah ada sebaiknya diintegrasikan ke dalam pesan dakwah. Pendekatan ini menciptakan suasana saling menghormati antara budaya lokal dan ajaran Islam, sehingga pesan dakwah dapat diterima dengan baik.Â
3.Pendidikan dan Literasi: Pendidikan menjadi pilar penting dalam dakwah. Upaya dakwah tidak hanya terbatas pada penyampaian pesan, tetapi juga meningkatkan pemahaman dan pengetahuan masyarakat tentang Islam. Program pendidikan berbasis komunitas, seperti kelas tafsir, diskusi agama, dan seminar tentang isu-isu kontemporer, dapat membantu memperdalam pemahaman masyarakat.Â
4. Dialog Antar Agama: Dalam konteks global yang multikultural, dialog antar agama menjadi strategi dakwah yang penting. Dialog ini dapat memperkuat toleransi dan mengurangi konflik antar umat beragama.Â
5. Teori Keilmuan dalam Dakwah:Teori keilmuan, seperti teori komunikasi dan teori sosial, dapat dijadikan acuan dalam merumuskan strategi dakwah. Teori komunikasi menekankan pentingnya saluran yang tepat dalam menyampaikan pesan, sementara teori sosial menyoroti pentingnya interaksi sosial dalam proses penyampaian pesan.Â
 Kesimpulan
Dakwah di era globalisasi menghadapi tantangan kompleks akibat perkembangan teknologi informasi, arus budaya global, pluralisme, individualisme, dan materialisme. Para da'i harus menyesuaikan metode dakwah dengan kondisi baru yang dipengaruhi oleh globalisasi. Strategi dakwah yang efektif melibatkan pemanfaatan media sosial, pendekatan kultural, pendidikan, dialog antar agama, dan penerapan teori keilmuan. Melalui penggunaan teknologi informasi, dakwah dapat menjangkau audiens yang lebih luas, sementara pendekatan kultural memperkuat hubungan dengan masyarakat target. Pendidikan dan literasi membantu memperdalam pemahaman masyarakat tentang Islam, sementara dialog antar agama memperkuat toleransi dan mengurangi konflik. Penerapan teori keilmuan, seperti teori komunikasi dan teori sosial, membantu merumuskan strategi dakwah yang tepat. Dengan mengintegrasikan semua aspek ini, dakwah dapat dilakukan secara relevan dan adaptif, menciptakan masyarakat yang toleran dan saling menghormati. Â **Daftar Pustaka** Makalah ini menyertakan daftar pustaka yang berisi berbagai sumber referensi yang mendukung pembahasan dalam makalah ini. Daftar pustaka meliputi buku, jurnal, dan artikel yang membahas tentang dakwah, globalisasi, teknologi informasi, komunikasi, dan berbagai isu terkait.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H