Mohon tunggu...
Ramadan
Ramadan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penuntut Ilmu

Reading Book & Businis

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mengenal Houthi Yaman dan Perannya Untuk Kemerdekaan Palestina

1 Mei 2024   11:35 Diperbarui: 1 Mei 2024   11:35 84
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semenjak pemerintah perdana menteri Benjamin Netanyahu mendeklarasikan perang melawan Hamas Palestina yang diklaim sebagai Teroris oleh Israel dan sekutunya Amerika, di saat peristiwa 7 Oktober 2023, merupakan peristiwa yang menjadi catatan sejarah bagi dunia Islam, Melihat keterlibatan Houti yaman yang menjadi perhatian umat Islam yang ada di dunia. Sudah lebih dari tujuh bulan konflik Palestina dengan Israel, Houthi Yaman telah melancarkan serangan drone dan roket yang menargetkan kapal -- kapal dilaut merah dan selat Bab Al- mandab, jalur strategis yang menghubungkan laut merah dan laut Arab.

Pada tulisan ini penulis akan menjelaskan singkat mengenai siapa kelompok Houthi Yaman, bagaimana mereka menjadi kekuatan meliter yang kuat meski tidak resmi, dan bagaimana mereka bisa melancarkan serangan terhadap jalur laut merah jalur perdagangan yang sangat penting tersebut, serta sekutu mereka.

Sejarah

Melansir Cnnb Indonesia, Pada akhir tahun 1990- an, keluarga Houthi di ujung utara yaman mendirikan gerakan kebangkitan agama untuk sekte Islam Syiah Zaydi, yang pernah memerintah Yaman ditepi wilayah utaranya menjadi miskin dan terpinggirkan. Ketika perselisihan dengan pemerintah semakin meningkat, mereka melancarkan serangkaian perang gerilya dengan tentara nasional dan konflik perbatasan singkat dengan kelompok besar sunni Arab Saudi.

Kekuatan yang dimiliki 

Kekuatan Houthi Yaman terlihat sejak perang yang dimulai pada akhir tahun 2014, ketika mereka merebut Sanaa. Semakin khawatir dengan semakin besarnya pengaruh Syiah Iran disepanjang perbatasan, Arab Saudi melakukan intervensi sebagai pemimpin koalisi yang didukung pihak Barat pada tahun 2015 untuk medukung pemerintah yaman.

Kelompok Houthi Yaman menguasai sebagian besar wilayah utara dan pusat populasi besar lainnya, sementara pemerintah yang diakui secara internasioal bermarkas di Aden.

Yaman telah menikmati lebih dari satu tahun keaadan yang cukup tenang ditengah upaya perdamain yang dipimpin oleh PBB. Arab Saudi telah mengadakan perundingan dengan Houthi Yaman dalam untuk keluar dari perang.

Pasokan Senjata Yang dimiliki

Houthi menunjukkan kemampuan rudal dan drone mereka selama perang Yaman dalam serangan terhadap Arab saudi dan Uni Emirat Arab, menargetkan instalasi minyak dan infrastruktur penting, ditambah lagi dengan keterlibatan Houthi Yaman yang pro terhadap kemerdekaan Palestina, Kelompok Houthi Yaman yang mampu menyerang kapal kargo yang tenggah melintas di laut merah. Pada serangan itu, korbanya adalah kapal berbendera Belize yang sedang melintasi selat Bab Al- Mandeb yang menghubungkan laut merah dengan teluk Aden.

Serangan kelompok Houthi dilaut merah pertama terjadi pada 19 November 2023 ketika kelompok itu membajak sebuah kapal kargo yang mereka sangka milik Israel. Pihak Israel telah mengomfirmasi bahwa kapal tersebut bukan milik meraka dan tidka daa warga Israel di antara kapal tersebut.

Sejak 19 November pada saat itu, kelompok Houthi terus melancarkan serangan lain. Terakhir pada 18 Febuari itu, total ada 31 kapal yang diserang Houthi, termasuk beberapa percobaan penyerangan, hal ini membuktikan bahwa keberanian dan kekuataan yang sudah tangguh untuk menghadapi musuh.

Keterlibatan dalam Perang Timur Tengah

Kelompok Houthi terlibat dalam konflik terbaru yang menyebar keseluruh timur tengah, dengan mengumumkan pada 31 Oktober bahwa mereka telah menembakkan drone dan rudal ke Israel dan bersumpah akan terus melakukan serangan "sampai agresi Israe berhenti"

Tindakan mereka serupa dengan peran kelompok Hizbullah lebanon yang di suport oleh Iran, yang menyerang posisi Israel dipertbatasan Lebanon  dan milisi Irak yang menembaki kepentingan Amerika Serikat di Irak dan Suriah.

Meningkatkan ancaman mereka, kelompak Houthi mengatakan pada 9 Desember banhwa mereka akan menargetkan semua kapal yang menuju ke Israel apapun kebangsaannya, dan memperingatkan semua perusahaan pelayaraan internasional agar tidak berurusan dengan pelabuhan Israel.

Jika Gaza tidak menerima makanan dan obat -- obatan yang dibutuhkannya, semua kapal dilaut merah yang menuju kepelabuhan Israel, apapun kewarganeraannya, akan menjadi sasaran angkatan bersenjata kami, kata juru bicara Houthi dalam pernyataan pada 9 Desember.

Slogan Houthi adalah Matilah Amerika, Matilah Israel, kutuk Yahudi dan kemenangan bagi Islam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun