Mohon tunggu...
Ramaadi Putra
Ramaadi Putra Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Paham Qadariah dan Argumenya

28 September 2018   15:25 Diperbarui: 28 September 2018   15:30 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengertian Qadariah

Dalam bahasa Qodariyah berasal dari kata bahasa Arab ``qadara ' 'yang mempunyai beberapa arti ,yaitu kuasa atau mampu ,memuliakan atau mulia ,ketentuan atau ukuran dan menyempitkan.Lafadz qadara yang memiliki arti ``kuasa''atau ``mampu''sebagaimana disebutkan dalam surah al-Baqarah:``Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang diatasnya ada tanah ,kemudian batu itu ditimpah hujan lebat ,lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah)..Mereka tidak menuasai sesuatupun dari mereka yang usahakan dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.''

Menurut istilah, Qodariyah adalah kelompok yang menolak qadar (ketetapan Tuhan),yakni kelompok yang tidak percaya adanya Tuhan terhadap segala urusan /perkara. Mereka menolak kepercayaan bahawa Allah SWT Telah menetapkan segala urusan sebelum diciptakan .

Faham qadariyah mendapat tantangan dari umat islam ketika itu.Ada dua hal yang menjadikan terjadinya reaksi keras ini antra lain:

a. Di titik historis ,masyarakat sebelum islam kelihatannya dipengaruhi oleh paham Jabariyah bangsa arab yang bersifat sederhana dan jauh dari pengetahuan terpaksa menyesuaikan hidup mereka dengan padang pasir,dengan panasnya yang terik serta tanah dan gunungnya yang gundul.Dalam  pada faham yang demikian mereka tidak banyak melihat jalan untuk melihat keadaan sekeliling mereka selaras dengan keinginan sendiri.Dalam kehidupan sehari-hari mereka banyak tergantung pada kehendak natur/alam.

b. Tantangan dari pemerintah ketika itu.Tantangan ini sangat mungkin terjadi karena para penjabat pemerintah menganut faham Jabariyah .Ada kemungknan pejabat pemerintahan menggap faham Qodariyah sebagai suatu usaha menyebarkan faham dinamis dan daya kritis rakyat ,yang pada gilirannya mampu mengkritik kebijakan-kebijakan mereka yang di anggap tidak sesuai ,dan bahkan dapat menggulingkan mereka dari tahta kerajaan.

Argumen-argumen Qadaariah

Paham Qadariah menyebutkan bahwa manusia berkuasa atas perbuatan-perbuatannya. Manusia sendirilah yang melakukan seluruh perbuatan baik dan perbuatan jelek atas kehendak, kekuasaan, dan dayanya sendiri. Dari paham ini dapat disimpulkan bahwa doktrin Qadariah pada dasarnya menyatakan bahwa segala tingkah laku manusia dilakukan atas kehendaknya sendiri.

Dalam pemahaman kaum Qadariah, manusia itu merdeka dalam tingkah lakunya. Dia berbuat baik atas kehendak dan kemauan sendiri, dan ia berbuat jahat atas kemauan dan kehendaknya sendiri.

Beberapa ayat Al-Qur'an yang sering di jadikan rujukan oleh kaum Qadariah, sebagai berikut:

Surat al-Kahfi ayat 29 yang artinya:

"Dan katakanlah: "kebenaran itu datangnya dari tuhanmu, maka barang siapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barang siapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir." (QS. Al-Kahfi: 29)

Surat Fushshilat ayat 40 yang artinya:

"Perbuatlah apa yang kamu kehendaki, sesungguhnya Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan." (QS. Fushshilat:40)

Surat Ali Imran ayat 164 yang artinya:

"Apabila bencana menimpa diri kamu sedang kamu telah menimpakan bencana yang berlipat ganda, kamu bertanya "darimana datangnya ini?" jawablah: "Dari kamu sendiri" (QS. Ali Imran: 164)

Surat ar-Rad ayat 11 yang artinya:

"Sesungguhnya Allah tidak mengubah apa yang ada pada suatu bangsa, sehingga mereka mengubah apa yang ada pada mereka." (QS. Ar-Rad: 11)

Surat Al-Insan Ayat 3-4 yang artinya:

"Seungguhnya kami telah menunjukinya (manusia) jalan yang lurus, namun ada yang bersyukur dan ada yang kufur. Sesungguhnya Kami telah menyediakan bagi orang-orang kafir rantai yang membelenggu dan eraka yang menyala-nyala." (QS al-Insan: 3-4)

Dan ayat-ayat lainnya.

Tokoh-tokoh pencetus aliran Qadariah

Berikut ini adalah tokoh-tokoh yang termasuk pencetus aliran Qadariah:

Ma'bad al-Juhani (meninggal dunia tahun 80 H)

Dia meluncurkan pemikiran seputar masalah takdir sekitar tahun 64 H. Ia menggugatilmu Allah dan takdir-Nya. Ia mempromosikan pemikiran itu secara terang-terangan. Disamping orang-orang yang mengikutinya juga banyak, Namun bid'ahnya ini mendapat penentangan yang sangat keras dari kaum Salaf, termasuk para sahabat yang masih hidup ketika itu. Seperti Ibnu Umar Radhiyallahu 'anhuma.

Ghailan Ad-Dimasyqi

Dialah yang mengibarkan pengaruh cukup besar seputar masalah-masalah takdir sekitar tahun 98 H.Dan juga dalam masalah ta'wil, ta'thil (mengingkari sebagian sifat-sifat Allah) dan masalah irja.Menurut Khairuddin al-Zarkali dalam Sirajuddin Zar, Ghailan adalah seorang penulis yang pada masa mudanya pernah menjadi pengikut Al-Haris Ibnu Sa'id yang dikenal sebagai pendusta. 

Ia pernah taubat terhadap pengertian faham qadariyahnya dihadapan Umar Ibnu Abdul Aziz, namun setelah Umar wafat ia kembali lagi dengan mazhabnya.Sepeninggal Ma'bad, Ghailan Ibnu Muslim al-dimasyqy yang dikenal juga dengan Abu Marwan.

Ibnu Sauda' Abdullah bin Saba' Al-Yahudi

Dia adalah seorang Yahudi yang mengaku-ngaku beragama Islam 34 H. Dia memadukan antara faham Khawarij dan Syi'ah. Dan masih banyak tokoh-tokoh lainnya.

Pemahaman tentang qadariah ini jangan dikacaukan dengan pemahaman tentang sifat al-qudrah yang dimiliki oleh Allah SWT. Karena pemhaman tentang sifat tuhan al -- qudrah lebih di tujukan kepada upaya ma'rifat kepada Allah SWT.  paham Qadariyah lebih ditujukan kepada qudrat yang dimiliki oleh manusia. Namun terdapat perbedaan antara qudrat manusia dengan qudrat yang dimiliki oleh Tuhan. 

Qudrat pada Tuhan bersifat abadi, kekal,berada pada zat Allah SWT, tunggal, tidak berbilang dan berhubungan dengan segala yang dijadikan objek kekuatan, serta tidak berakhir dalam hubungannya dalam zat. 

Sedangkan qudrat manusia adalah bersifat sementara,berproses , bertamabah,berkurang bahkan bisa hilang.Dan sesungguhnya qadariah terpecah-pecah menjadi golongan yang banyak,tidak ada yang mengetahui kecuali allah,setiap golongan membuat madzhad (ajaran) tersendiri dan kemudian memisahkan diri dari golongan yang sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun