Visi Misi Yang Ingin Dicapai Oleh SMAS Diponegoro Panti Melalui Inovasi Kurikulum
(Juliansyah, 2018: 15) "Visi merupakan tujuan akhir sekolah, tujuan jangka panjang organisasi. Visi telah dianggap sebagai komponen penting dari kepemimpinan efektif selama lebih dari 20 tahun. Visi menciptakan makna bagi anggota-anggota dalam lembaga pendidikan, organisasi, maka visi harus disepakati serta mampu dihayati serta bersamaan. Pernyataan visi merupakan sarana untuk mengkomunikasikan alasan keberadaan organisasi dalam arti tujuan dan tugas pokok, memperlihatkan hubungan antara organisasi dengan stakeholder, menyatakan sasaran utama kinerja organisasi dalam arti pertumbuhan dan perkembangan."
Djunaedi (2010: 67) berpendapat bahwa "misi menunjukkan apa yang dilakukan atau daftar dan karakteristik layanan yang diberikan. Dengan demikian, misi ditulis sebagai kata kerja." Dalam pengertian lain misi diartikan "sebagai hal- hal yang harus dicapai organisasi bagi pihak yang berkepentingan di masa yang akan datang. Pernyataan misi di antaranya harus menunjukan secara jelas mengenai apa yang hendak dicapai oleh organisasi. Mengandung apa yang harus dilakukan untuk mencapainya dan Mengandung partisipasi masyarakat luas terhadap perkembangan organisasi."
Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan dengan Kepala Sekolah SMA Diponegoro Panti bahwa visi dan misi SMA Diponegoro setiap tahun dan setiap waktu berubah-ubah. Mengapa demikian?, karena menyesuaikan dengan perembangan yang ada, keadaan jaman serta kurikulum yang ditentukan pemerintah atau negara. Serta dasar lain, yaitu rapor mutu pendidikan yang setiap tahun menjadi acuan untuk sekolah membuat visi dan misi.Â
Kepala Sekolah sendiri bilang untuk visi dan misi sekolah SMAS Diponegoro tentunya secara umum mendidik siswa-siswi untuk senantiasa beriman dan bertaqwa. Kedua, selalu meningkatkan ilmu pengetahuan serta teknologi, dengan mampu bersaing intinya setelah mereka lulus, sehingga mampu berwawasan lebih luas lagi. Pada dasarnya yang paling mereka utamakan saat ini ialah akhlakul kharimah.
Jadi berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan kepala sekolah dapat disimpulkan bahwa visi dan misi SMAS Diponegoro Panti setiap tahunnya berubah-ubah menyesuaikan perkembangan zaman yang ada serta perubahan kurikulum oleh pemerintah ataupun negara.
Strategi Yang Diterapkan Kepala Sekolah Untuk Mendorong Guru Melakukan Inovasi Kurikulum Di SMAS Diponegoro Panti
Berdasarkan keterangan dari kepala sekolah beserta guru yang peneliti wawancarai di SMAS Diponegoro Panti itu bahwasanya kepala sekolah bilang kalau para guru itu menggunakan sebuah aplikasi yang disediakan oleh pemerintah yaitu Platform Merdeka Mengajar (PMM), di dalam aplikasi PMM itu guru dilatih menyiapkan diri dengan baik belajar saling sharing dengan mengunakan aplikasi itu. Beliau bilang itu merupakan bentuk inovasi yang memang juga disediakan. Kepala Sekolah sendiri memberikan pelatihan-pelatihan dan penguatan guru tentang implementasi kurikulum merdeka yang kepala sekolah sesuaikan dengan tuntutan-tuntutan dari kurikulum tahun ini.
Sebelum itu peneliti sempet menanyakan ke kepala sekola, "selain guru siapa saja yang terlibat dalam inovasi kurikulum ini? ", Beliau menjawab; "Jadi selain guru ada yang namanya stakeholder. Stakeholder ini mulai karena SMAS Diponegoro itu sekolah swasta, di lembaga mereka juga ada yang namanya yayasan, ada juga komite sekolah dan juga perwakilan orang tua. Guru dan siswa disini sebagai eksekutor kesehariannya di sekolah yang menerapkan kurikulum itu sendiri, kebetulan memang tahun 2024 SMAS Diponegoro Panti menggunakan seluruh angkatan dari kelas 10-12 menggunakan kurikulum merdeka."
Alasan Kepala Sekolah Memilih Jejaring Sekolah Untuk Mendorong Inovasi Kurikulum di SMAS Diponegoro Panti
Strategi Kepala Sekolah SMAS Diponegoro Panti yaitu dengan memanfaatkan aplikasi PMM itu, beliau berkata: selain karena tuntutan kurikulum serta juga pemerintah, penggunaan sistem ini kami rasa sangat cocok meskipun tantangan-nya di desa anak-anak kesulitan masalah jaringan internet dan sebagainya.
Penggunaan aplikasi menurut Kepala Sekolah SMAS Diponegoro menganggap yang paling mendekati ideal. Sehingga penggunaan aplikasi dan sistem yang beliau telah tentukan itu ya mereka terapkan dengan segala hal atau kelemahan yang ada dan tentunya mereka pasti akan terus berinovasi lagi.
Kepala Sekolah SMAS Diponegoro Panti juga melakukan kerja sama dengan beberapa universitas tinggi negeri yang ada di Jember. Salah satunya dengan Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember. Tujuannya tentu untuk memberikan kesempatan bagi siswa melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
Hambatan dan Kendala Yang Kepala Sekolah SMAS Diponegoro Hadapi Dalam Berinovasi Kurikulum
Setiap proses membangun dan mengembangkan jejaring sekolah tentunya pasti ada. Jadi pada dasarnya baik dari segi guru dan siswa maupun kepala sekolah sendiri, kendala yang biasanya terjadi itu adalah pemahaman, kurikulum merdeka adalah kurikulum yang terbaru, jadi guru harus belajar penyesuaian, para siswa juga harus banyak belajar lagi.
Akan tetapi, menurut kepala sekolah SMAS Diponegoro, kurikulum merdeka justru malah memerdekakan para guru dan siswa sehingga mampu dapat menentukan apa-apa saja yang bisa dilalui dan mana yang harus ditinggalkan.
Jadi menurut kepala sekolah kendala terbesar atau tantangan terbesarnya ialah selain letak geografisnya di desa, tambah-tambahan masukan, dan gambaran-gambaran itu yang beliau rasa sangat kurang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H