Mohon tunggu...
RAMADHANI
RAMADHANI Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UIN KHAS JEMBER

RAMADHANI mahasiswa UIN KHAS JEMBER, mahasiswa yang senang berolahraga dan mempunyai kepribadian yang menyukai kesepian

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Strategi Kepala Sekolah Membangun Jejaring Sekolah Untuk Mendorong Inovasi Kurikulum di SMAS Diponegoro Panti Jember

19 September 2024   12:20 Diperbarui: 19 September 2024   12:26 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Penggunaan aplikasi menurut Kepala Sekolah SMAS Diponegoro menganggap yang paling mendekati ideal. Sehingga penggunaan aplikasi dan sistem yang beliau telah tentukan itu ya mereka terapkan dengan segala hal atau kelemahan yang ada dan tentunya mereka pasti akan terus berinovasi lagi.

Kepala Sekolah SMAS Diponegoro Panti juga melakukan kerja sama dengan beberapa universitas tinggi negeri yang ada di Jember. Salah satunya dengan Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember. Tujuannya tentu untuk memberikan kesempatan bagi siswa melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.

Hambatan dan Kendala Yang Kepala Sekolah SMAS Diponegoro Hadapi Dalam Berinovasi Kurikulum

Setiap proses membangun dan mengembangkan jejaring sekolah tentunya pasti ada. Jadi pada dasarnya baik dari segi guru dan siswa maupun kepala sekolah sendiri, kendala yang biasanya terjadi itu adalah pemahaman, kurikulum merdeka adalah kurikulum yang terbaru, jadi guru harus belajar penyesuaian, para siswa juga harus banyak belajar lagi.

Akan tetapi, menurut kepala sekolah SMAS Diponegoro, kurikulum merdeka justru malah memerdekakan para guru dan siswa sehingga mampu dapat menentukan apa-apa saja yang bisa dilalui dan mana yang harus ditinggalkan.

Jadi menurut kepala sekolah kendala terbesar atau tantangan terbesarnya ialah selain letak geografisnya di desa, tambah-tambahan masukan, dan gambaran-gambaran itu yang beliau rasa sangat kurang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun