Penggunaan aplikasi menurut Kepala Sekolah SMAS Diponegoro menganggap yang paling mendekati ideal. Sehingga penggunaan aplikasi dan sistem yang beliau telah tentukan itu ya mereka terapkan dengan segala hal atau kelemahan yang ada dan tentunya mereka pasti akan terus berinovasi lagi.
Kepala Sekolah SMAS Diponegoro Panti juga melakukan kerja sama dengan beberapa universitas tinggi negeri yang ada di Jember. Salah satunya dengan Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember. Tujuannya tentu untuk memberikan kesempatan bagi siswa melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
Hambatan dan Kendala Yang Kepala Sekolah SMAS Diponegoro Hadapi Dalam Berinovasi Kurikulum
Setiap proses membangun dan mengembangkan jejaring sekolah tentunya pasti ada. Jadi pada dasarnya baik dari segi guru dan siswa maupun kepala sekolah sendiri, kendala yang biasanya terjadi itu adalah pemahaman, kurikulum merdeka adalah kurikulum yang terbaru, jadi guru harus belajar penyesuaian, para siswa juga harus banyak belajar lagi.
Akan tetapi, menurut kepala sekolah SMAS Diponegoro, kurikulum merdeka justru malah memerdekakan para guru dan siswa sehingga mampu dapat menentukan apa-apa saja yang bisa dilalui dan mana yang harus ditinggalkan.
Jadi menurut kepala sekolah kendala terbesar atau tantangan terbesarnya ialah selain letak geografisnya di desa, tambah-tambahan masukan, dan gambaran-gambaran itu yang beliau rasa sangat kurang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H