Dalam menulis esai tentang putusnya hubungan, individu mungkin belajar untuk mengatasi pikiran dan kenangan yang membingungkan dan tidak nyaman dengan menggunakan distraksi, pemecahan masalah, atau relaksasi.
Studi ini melibatkan 86 partisipan, yang semuanya mengalami patah hati akibat putusnya hubungan percintaan dalam waktu tiga bulan sebelum studi dilaksanakan. Partisipan dibagi menjadi tiga kelompok: kelompok menulis ekspresif, kelompok menulis kontrol, dan kelompok tanpa tugas menulis.Â
Kelompok menulis ekspresif diminta untuk menulis tentang pengalaman emosional mereka terkait patah hati selama empat sesi selama empat hari berturut-turut. Kelompok menulis kontrol diminta untuk menulis tentang pengalaman akademik mereka. Sedangkan kelompok tanpa tugas menulis tidak diberikan tugas untuk menulis apa pun.
Hasil studi menunjukkan bahwa kelompok menulis ekspresif melaporkan perbaikan mood yang signifikan dibandingkan dengan kelompok kontrol dan kelompok tanpa tugas menulis.Â
Selain itu, kelompok menulis ekspresif juga melaporkan pengurangan gejala fisik dan psikologis yang berkaitan dengan patah hati, seperti sakit kepala, flu, dan perasaan sedih yang berlebihan.
Studi ini juga menunjukkan bahwa kelompok menulis ekspresif memiliki peningkatan dalam kognisi dan pemrosesan emosional. Mereka melaporkan bahwa mereka memiliki lebih banyak wawasan dan pemahaman tentang pengalaman mereka dan mampu mengatasi perasaan negatif yang muncul akibat patah hati.Â
Selain itu, kelompok menulis ekspresif juga melaporkan peningkatan dalam penyesuaian sosial, seperti kemampuan untuk berbicara dengan orang baru dan mencari dukungan dari teman-teman.
Secara keseluruhan, studi ini menunjukkan bahwa menulis ekspresif dapat membantu individu dalam mengatasi perasaan negatif dan memperbaiki kesehatan mental dan fisik mereka setelah mengalami patah hati akibat putusnya hubungan percintaan.Â
Studi ini memberikan bukti awal tentang efek menulis ekspresif dalam bidang psikologi sosial dan memberikan dasar bagi penelitian lebih lanjut tentang penggunaan menulis ekspresif sebagai terapi untuk mengatasi perasaan patah hati.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI