Mohon tunggu...
Rama Yuda Irawan
Rama Yuda Irawan Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Lepas

Verba volant, scripta manent

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Patah Hati: Salah Satu Cara Mengatasi Rasa Kehilangan Melalui Menulis Expressive

4 April 2023   03:48 Diperbarui: 4 April 2023   03:51 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

"Mending Broken Hearts: Effects of Expressive Writing on Mood, Cognitive Processing, Social Adjustment and Health Following a Relationship Breakup" adalah sebuah studi yang dilakukan oleh peneliti psikologi sosial Sthepen dan Melanue  dari Columbia University  pada tahun 2010. Tujuan utama dari studi ini adalah untuk mengetahui efek menulis ekspresif terhadap individu yang mengalami patah hati dalam hubungan percintaan.

Dalam penelitian ini, dilakukan studi terhadap mahasiswa perguruan tinggi yang mengalami putus cinta dalam satu tahun terakhir. Para peserta yang memenuhi syarat untuk penelitian diidentifikasi melalui kuesioner yang diberikan pada mata kuliah psikologi tingkat dasar.

Dari total 152 peserta yang memenuhi syarat, sebanyak 145 mahasiswa (72 laki-laki dan 73 perempuan) berhasil menyelesaikan seluruh tahap penelitian. Tingkat drop-out rendah, hanya enam peserta yang tidak dapat dihubungi pada saat follow-up, dan satu peserta dikeluarkan karena masalah bahasa. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat ketertarikan para peserta terhadap penelitian cukup tinggi.

Dalam hasil penelitian ini, disimpulkan bahwa menulis ekspresif memiliki efek yang menguntungkan pada berbagai aspek, termasuk suasana hati, kesehatan fisik, dan fungsi sosial. 

Dalam penelitian ini, peserta yang menulis esai ekspresif tentang putusnya hubungan mereka melaporkan tidak ada peningkatan gejala saluran pernapasan atas, ketegangan, atau kelelahan. Sebaliknya, peserta kontrol, yang menulis tentang topik yang tidak berhubungan dengan emosi mereka, melaporkan peningkatan gejala saluran pernapasan atas, ketegangan, dan kelelahan dalam jangka pendek.

Namun, penelitian ini juga menemukan bahwa menulis ekspresif tidak memengaruhi kemungkinan peserta untuk memulai hubungan baru, tingkat intrusi dan penghindaran, atau perasaan dan sikap mereka terhadap mantan pasangan mereka. Analisis interaksi antara kondisi menulis dan pemrosesan kognitif juga dilakukan untuk mempelajari lebih lanjut tentang mekanisme yang menghubungkan menulis ekspresif dengan suasana hati dan kesehatan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa menulis ekspresif tampaknya mengurangi efek dari pemrosesan kognitif yang tidak lengkap pada gejala saluran pernapasan atas, tetapi tidak pada suasana hati. 

Peserta dengan pemrosesan kognitif yang tidak lengkap, seperti yang direpresentasikan oleh tingkat tinggi intrusi dan penghindaran, memiliki peningkatan gejala saluran pernapasan atas dalam jangka pendek hanya jika mereka tidak terlibat dalam menulis ekspresif. Jika mereka terlibat dalam menulis ekspresif, pemrosesan kognitif yang tidak lengkap tidak terkait dengan perubahan gejala saluran pernapasan atas.

Penulis artikel mencoba memberikan beberapa penjelasan mengapa menulis ekspresif memiliki efek yang menguntungkan pada kesehatan fisik. Salah satu penjelasannya adalah bahwa menulis ekspresif memungkinkan individu menjadi terbiasa dengan rangsangan stres (seperti pikiran intrusif). 

Dalam pandangan ini, menulis ekspresif merupakan bentuk terapi paparan, di mana respon negatif terhadap rangsangan stres menjadi hilang melalui paparan berulang terhadap rangsangan tersebut dalam konteks yang aman.

Penjelasan lain adalah bahwa menulis ekspresif meningkatkan kontrol, atau persepsi kontrol, individu terhadap respons mereka terhadap rangsangan stres. Penulis juga mengemukakan kemungkinan bahwa menulis ekspresif meningkatkan regulasi diri dengan mengubah bagaimana individu mengatasi pikiran yang berkaitan dengan stres. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun