Mohon tunggu...
Ralp JeremyPane
Ralp JeremyPane Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

saya baik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Regulasi Stunting Dalam Rangka Menekan Angka Stunting di Desa Juron

13 Agustus 2023   23:12 Diperbarui: 13 Agustus 2023   23:21 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Desa Juron, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo (10 Agustus 2023) -- telah dilaksanakan program pencegahan stunting dalam acara "Jurongemas". Di tengah perjuangan Indonesia dalam mengatasi masalah stunting yang mengkhawatirkan, Saya Ralp Jeremy Pane sebagai peserta KKN (Kuliah Kerja Nyata) Tim 2 Universitas Diponegoro bersama dengan kader kesehatan melakukan langkah konkret dengan menggelar pembelajaran tentang regulasi stunting.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program KKN yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat dan memberikan pemahaman mengenai isu-isu kesehatan yang mendesak, seperti stunting. Stunting, atau gagal tumbuh, adalah masalah kesehatan yang serius di Indonesia, di mana pertumbuhan anak terhambat dan mengakibatkan dampak buruk pada kualitas hidup dan perkembangan anak di masa depan.

Dokpri: Foto Pemaparan
Dokpri: Foto Pemaparan

Salah satu regulasi yang dijelaskan adalah tentang PP No. 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting yang dimana dalam Perpres ini diatur mengenai target pemerintah di tahun 2024 penurunan stunting di angka 14% dan juga terdapat pemaparan tentang koordinasi penyelenggaraan penurunan stunting di tingkat desa/kelurahan.

Pada acara ini juga terdapat edukasi tentang peningkatan akses makanan bergizi bagi ibu hamil dan balita melalui Program Pangan Tambahan (PMT) dan Posyandu serta memaparkan mengenai pentingnya edukasi gizi kepada masyarakat, terutama ibu-ibu, untuk memastikan anak-anak mendapatkan nutrisi yang cukup selama periode pertumbuhan kritis mereka.

Selain itu, juga membahas mengenai peran kader kesehatan dalam mengidentifikasi dini kasus stunting dan memberikan edukasi kepada masyarakat. Mereka berperan sebagai jembatan antara masyarakat dan layanan kesehatan, sehingga informasi dan langkah-langkah pencegahan stunting dapat disosialisasikan secara lebih efektif.

Dalam acara ini, para peserta KKN Tim II Undip juga meluncurkan Website "Jurongemas" yang mana dapat diakses oleh seluruh kader Kesehatan dan masyarakat sehingga dapat mendeteksi risiko stunting pada balita. Diharapkan website tersebut dapat memudahkan kader dan masyarakat dalam melakukan pencegahan stunting. 

Dengan semakin teredukasinya kader kesehatan dan masyarakat tentang regulasi stunting di Indonesia, diharapkan langkah konkret dapat diambil untuk mengatasi masalah ini. Semoga program ini menjadi titik awal perubahan positif dalam menghadapi tantangan stunting, tidak hanya di Desa Juron, tetapi juga di seluruh wilayah Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun