Setelah kita mengetahui syarat-syarat tersebut, bagaimana dengan sosok Agus?
Agus Yudhoyono adalah putra sulung dari pasangan mantan presiden RI Bapak Susilo Bambang Yudhoyono dan Ibu Ani Yudhoyono, Suami dari Annisa Pohan, dan Ayah dari Almira Tunggadewi, Â usianya masih terbilang muda yakni 38 tahun, beliau mengawali karirnya dibidang militer, dan sekarang berpangkat Mayor.
1. Mengapa Agus? Bukan Ibas?
Mantan presiden RI, bapak SBY memiliki 2 putra, putra sulungnya yaitu Agus yudhoyono mengawali karirnya dibidang militer, sementara putra bungsunya Edhie Baskoro (Ibas) mengawali karirnya dibidang politik, namun, mengapa Agus yang diusung sebagai calon gubernur DKI? padahal Ibas sudah lebih dulu aktif didunia politik sebagai kader partai demokrat.
Nachrowil Ramli Ketua Umum DPD Partai Demokrat DKI Jakarta mengatakan, ada beberapa pertimbangan yang menjadi alasan kenapa Partai Demokrat memutuskan untuk mengusung Agus Yudhoyono sebagai bakal calon gubernur DKI Jakarta dan bukan Edhie Baskoro (Ibas), salah satu alasan kenapa pihaknya tidak mengusung Ibas adalah karena Ibas akan bertugas sebagai Ketua Pemenangan Pemilu Partai Demokrat dalam pemilihan kepala daerah DKI Jakarta 2017. (sumber: tribunnews.com tanggal akses 25 September 2016, 20:33)
2. Karir militernya masih "ingusan"
Untuk sekelas ibu kota Jakarta, sudah tidak asing dipimpin oleh orang-orang dari kalangan militer misalnya, Ali Sadikin, Tjokropranolo, hingga Sutiyoso, namun pangkatnya selalu letnan jendral, berbeda dengan Agus yang notabene masih Mayor, hal ini lah yang diragukan oleh banyak pihak, diantaranya pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Ikrar Nusa Bhakti yang dengan jelas mengatakan karir militer Agus masih "ingusan" namun, Politikus Partai Demokrat, Gede Pasek Suardika tak terima Pengamat Politik Senior, Ikrar Nusa Bakti mengkritik soal pencalonan Agus Harimurti Yudhoyono di Pilkada DKI 2017. Kritik tersebut disampaikannya melalui akun twitter @G_paseksuardika pada Sabtu 24 September malam.
"Demi martabat anak muda, saya harus merespons analisa arogan tersebut. Menyebutkan anak ingusan untuk anak muda yang pintu prestasi itu terlalu," tulis Gede, Sabtu (24/9/2016).
3. Politik Dinasti
Politik dinasti dapat diartikan sebagai sebuah kekuasaan politik  yang dijalankan oleh sekelompok orang yang masih terkait dalam hubungan keluarga.  (sumber : http://seputarpengertian.blogspot.co.id/2014/09/pengertian-politik-dinasti.html Tanggal akses 25 September 2016, 20:54)
Lalu apakah politik dinasti ini diterapkan oleh Bapak SBY?Â
Menurut saya ini sedikit berbeda dengan apa yang kita liat dari politik dinasti Ratu Atut Chosiyah, mantan gubernur Banten, sudah bukan rahasia lagi jika jabatan-jabatan penting di jajaran eksekutif dan legislatif Provinsi Banten dikuasai dinasti Atut, mulai dari suami, adik, ipar, anak, dan menantunya. Bahkan, cengkeram dinasti Atut juga sampai ke tingkat pusat. Hal ini sedikit berbeda dengan apa yang kita saksikan dari koalisi Cikeas, disini terkesan SBY menyiapkan "panggung" untuk Agus, SBY ingin memperkenalkan sosok Agus terlebih dahulu kepada rakyat Indonesia, namun dengan skala yang lebih kecil tapi punya dampak besar yakni PILKADA DKI Jakarta, sasarannya tentu saja pilpres 2019, jika kita menoleh kebelakang, sama halnya dengan Presiden Jokowi, awal mulanya dari gubernur Jakarta, memang sebelumnya beliau pernah menjabat sebagai wali kota Surakarta, tapi masyarakat lebih mengenal beliau sebagai Gubernur Jakarta pada saat itu, lalu ketika namanya sudah cukup besar, pada 2014 beliau diusung sebagai calon presiden 2014-2019 oleh PDIP, dan benar saja, Presiden Jokowi terpilih menjadi presiden Indonesia ke 7, mungkin ini juga yang ditiru SBY, untuk membangun citra seorang Agus Yudhoyono diranah politik, karena kita tau baik dari segi karir maupun popularitas, Agus lebih dikenal sebagai anggota militer, bukan kader parpol.