Daku menonton short video yang isinya teman-teman ku sebanyak 7 (tujuh) orang di dalam sebuah mobil mini bus. Mereka tertawa bersama, dan diantara mereka ada yang sambil mengucap "bau kemenangan nih.."
Kehebohan di dalam mini bus sontak menggelegar. Keriuhan itu amat terlihat sekali tanda bahagia, tapi sepertinya bukan pernyataan jumawa atau kesombongan.
Mereka pun membawa tanda kemenangan didalam mini bus itu bertuliskan "Juara ke 2 Kategori RS Non Pemda, East Jakarta Innovation Days 2024" menambah gimmick sumringah mereka.
Tim EJID 2024 yang terdiri dari tujuh orang ini dan lainnya yang mendukung secara daring saat hari pengumuman (4 oktober 2024) telah berada dipuncak teori kebutuhan Maslow atau Hierarchy of Needs Theory yakni kebutuhan aktualisasi diri atau kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri.
Itu yang Daku (saya) lihat ketika empat kali bertemu dengan mereka saat sosialisasi inovasi Elektronik Surat Keterangan Bebas Narkoba (E-SKBN), tanda bahwa mereka sedang berada di puncak pyramid kebutuhan.
Tidak terdengar dari mulut mereka ke dalam gendang telinga ku ini ada ucapan "saya mengejar hadiah ini......"...nggak ada itu...kalau mengejar juara memang terucap...
Apa yang mereka tampilkan di ajang East Jakarta Innovation Days 2024 merupakan sebuah konsep kedepan bagaimana Surat Keterangan Bebas Narkoba dapat diakses masyarakat 24 jam all day melalui layanan digital.
e-SKBN barulah sebuah konsep inovasi yang beberapa hari lalu tertampil di ajang Lomba Inovasi yang diselenggarakan oleh Sudinkes Jakarta Timur.
Bahkan warga yang menikmati layanan ini, hanya yang saat dilakukan ujicoba, dimana merupakan bagian dari persyaratan lomba inovasi itu.
Bisa jadi kedepannya akan ada perubahan disana-sini dalam sistem digitalnya, SOP-nya, pelaksanaan dilapangan disesuaikan dengan kebutuhan dan diskusi perbaikan setelahnya.
"Ingat ini baru berupa konsep untuk lomba, jadi nggak usah misah-misuh dan dipatahkan dulu...."
Manajemen RSKO Jakarta sudah sangat tepat tidak mematahkan ide atau gagasan e-SKBN sebelum tahapan lomba berjalan. Sehingga Tim EJID RSKO Jakarta dapat mengikuti lomba terlebih dahulu, dan meraih juara 2.
TIM EJID 2024 RSKO Jakarta terdiri dari Durakmal (Ketua Komite Mutu RSKO Jakarta), Lukita Purnamasari (Perawat), Zulia Alviana (Perawat), Muhammad Danny Ferry Azian (Perawat), Euis Sayyidah (Penyuluh Kesmas), dan Khotama Wisnu Brata (Pranata Komputer).
Daku saat pertama kali diajak mengobrol oleh Uda Akmal mengenai e-SKBN selain ada Lukita dan Zulia Alviana melihat mereka dibantu oleh Inur (Asisten Manager Penunjang Medik). Saat pertemuan ketiga dan keempat di ruang keperawatan, Daku melihat mbak Mukminah (Ketua Komite Keperawatan).
Dan pada saat penampilan di ajang lomba e-SKBN mendapat bantuan perform diatas panggung oleh Arfan (staff Instalasi Rekam Medik) dan beberapa suporter dari Keperawatan, Rekam Medik. serta yang melihat secara daring.
Sebelum membahas alasan kenapa Tim RSKO Jakarta bisa juara 2, sebaiknya harus tau apa itu East Jakarta Innovation Days 2024 yang hadir menjelang pelantikan Presiden RI 2024.
Acara East Jakarta Innovation Days 2024Â merupakan bagian dari Jakarta Innovation Days (JID) Expo tahun 2024 digagas oleh Pemerintah Provinsi Jakarta melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda).
Tahun ini (2024) merupakan tahun ketiga diadakannya acaraJakarta Innovation Days (JID), dengan mencoba merebranding menjadi JID Expo.
Niatnya sih, penyelenggaraannya tidak hanya sebagai kegiatan pameran inovasi saja, tapi juga berfungsi sebagai ajang diskusi bagi unsur-unsur seperti pemerintah, akademisi, warga, pihak swasta dan media untuk saling bertukar informasi dan ilmu seputar inovasi sehingga dapat memicu terciptanya ekosistem inovasi melalui sinergi pentahelix yang dapat mendukung pembangunan Jakarta kedepan.
Nah, berarti kenapa acara ini diselenggarakan oleh Pemda Jakarta ? tentu ada maksud, IJID Â dapat berperan dalam menginovasi pembangunannya tidak hanya bertumpu kepada Pemerintah Daerah Jakarta saja, tapi juga melibatkan peran serta berbagai pihak termasuk di layanan kesehatan.
Bisa jadi tidak hanya menumbuhkan keterlibatan, bisa juga agar terpantau dan dapat diajak diintegrasikan dengan layanan kesehatan lain yang dimiliki oleh Pemerintah DKI Jakarta.
Ada sebuah quote "kalau mau maju, jangan bermain sendiri-sendiri, tapi main bareng-bareng....jangan berbicara ini punya Saya"...layaknya berjejaring, membuat jaringan / cabang maka akan membuat maju sama-sama, dan membesar sama-sama.
Layaknya RSKO Jakarta dengan Kepolisian, BNN, rumah sakit lainnya dan rehabilitasi sosial lainnya, mampu berjejaring jadi bisa besar sama-sama.
Kembali lagi kenapa inovasi e-SKBN bisa meraih juara 2 ? tentu ada alasan yang kuat dari juri menetapkan perwakilan RSKO Jakarta meraih prestasi di ajang EJID 2024.
Ada komentar saat penjurian dari Ibu Telly Purnama Sariagus yang berasal dari Badan Riset dan Inovasi Nasional "selamat ya RSKO Jakarta luar biasa, sukses...itu yang dialami anak-anak saya, saat melamar kerja, pusing, karena masih berkerja disuatu tempat, pingin melamar kerja ditempat lain, bingung bagaimana mau ijin, ini solusi yang keliatan sederhana tapi dibutuhkan oleh banyak orang" ungkapnya
Tambah Ibu Telly " tidak repot-repot membangun aplikasi baru yang sudah ada tinggal dikembangkan. Tepat sekali kenapa harus membangun aplikasi yang baru ?, yang sudah ada saja bisa bikin pusing" terang perempuan berhijab ini.
Komentar lainnya dari Ibu Telly "berarti warga bisa memilih tanggal dan jam kedatangan, bisa memilih sendiri ya dengan e-SKBN berarti ...!..."
Menurut Daku kenapa e-SKBN bisa terpilih ? karena kebermanfaatan bagi warga yang membutuhkan layanan Surat Keterangan Bebas Narkoba diluar hari dan jam kerja.
Tentu alasan lain, pemangkasan waktu antrian dan pendaftaran yang bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja, membuat warga yang membutuhkan tertolong.Â
Bagi yang pernah merasakan mengantri layanan publik secara offline, berada bersama kumpulan orang akan membuat stress warga dengan kesumpekannya di ruang tunggu.
Selain itu aplikasi e-SKBN sesuai dengan arahan Presiden RI, Joko Widodo untuk mengurangi jumlah aplikasi di institusi Pemerintah, itu kenapa RI 1 Â menyarankan dibuatnya super apps.
Paling utama penilaian inovasi adalah kebaruan, maksud dari kebaruan dari yang tidak ada menjadi ada, yang awalnya hanya secara offline menjadi online sesuai anjuran Pemerintah tentang Transformasi Digital.
****
Inovasi, gagasan, pandangan baru sering kali pada saat lahir, mbrojol (hadir), akan ada saja yang menganggapnya aneh (kok gitu !!!), tidak layak, tidak dibutuhkan, karena berbeda dengan pandangan umum jadi tidak perlu ada.
Tentu kita ingat kisah Galileo Galilei mengenai teori Bumi berotasi mengelilingi Matahari, bukan Matahari yang mengitari Bumi, yang kemudian dirinya dijatuhi hukuman penjara dilanjutkan tahanan rumah karena dianggap menentang teori yang sudah ada.
Namun kemudian teori Bumi mengelilingi Matahari benar adanya ratusan tahun kemudian setelah kematiannya.
Bagaimana pertanggungjawaban ke Tuhan bagi yang menghukum Galileo Galilei ? mungkin masuk neraka dulu sebelum masuk Surga.
Sebuah perusahaan bila tidak ada inovasi hanya mengikuti seperti air yang mengalir di sungai, maka tunggulah pailitnya atau bangkrutnya. Inovasi amat dibutuhkan agar perusahaan bisa tetap hidup dan survive.
Beruntungnya teman-teman ku, gagasan dan ide kalian difasilitasi, didikung dan tidak dipatahkan manajemen RSKO Jakarta sebelum berkembang....terima kasih RSKO Jakarta.
Saya ikutan bangga kepada kalian para Juara..
***
Salam hangat, Blogger Udik dari Cikeas,
Bro Agan aka Andri Mastiyanto
Threads @andrie_gan I Tiktok @andriegan I Twitter @andriegan I Instagram @andrie_gan I Blog - kompasiana.com/rakyatjelata
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H