Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 104 x Prestasi Digital Competition (69 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Setujukah? Ancaman Konflik Laut China Selatan (LCS), Indonesia Perkuat Alutsista

28 Mei 2024   12:00 Diperbarui: 28 Mei 2024   14:18 574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kapal Coast Guard China I Sumber Foto : Bakamla

Demi mengamankan kehadiran jet tempur legendaris ini, Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto telah menandatangani nota kesepahaman (MoU/Memorandum of Understanding) komitmen pada pembelian 24 unit pesawat tempur F-15EX baru dari Amerika Serikat (AS) di St Louis, Senin, 21 Agustus 2023.

Dari sesi pelacakan ancaman pun Indonesia telah berkomitmen dalam pengadaan radar jarak jauh Ground Master 400 Alpha (GM400a) Thales, Perancis.

Radar pertahanan tak lengkap bila tidak dilengkapi sistem rudal pertahanan udara. Indonesia telah memiliki hanud jarak pendek dari Mistral, Manpads QW-3, Grom, Starstreak, hingga sang legenda S-60. Sedangkan untuk jarak menengah Indonesia mempunyai NASAMS II produksi Kongsberg Norwegia.

Rudal pertahanan ini tidak hanya bertugas menjatuhkan dan menghancurkan ancaman yang akan datang ke wilayah NKRI, tapi juga untuk memperingati pengancam teritorial agar tidak masuk ke wilayah Indonesia, termasuk di Laut Natuna Utara.

Dalam buku putih pertahanan, postur pertahanan Indonesia defensif-aktif. Untuk itu amat penting tersedianya perisai nusantara. Indonesia akan diperkuat Rudal Balistik Khan buatan Turkiye yang memiliki kelebihan dalam menyasar target prioritas tinggi. 

Kepemilikan rudal balistik KHAN akan membuat Indonesia memiliki alutsista strategis bernilai tinggi yang dapat dipakai saat dibutuhkan. 

Tidak hanya matra udara dan darat yang diadakan peralatan tempur canggih dan membuat daya getar di kawasan. Matra laut pun menghadirkan alutsista yang tidak kaleng-kaleng.

Kapal selam Scorpene I Sumber Foto : Kemhan RI
Kapal selam Scorpene I Sumber Foto : Kemhan RI

Kementerian Pertahanan RI telah melaksanakan penandatangan kontrak kerja sama pengadaan kapal selam (Submarines) Class 1800-2800 Tonage dengan AIP.

Penandatangan ini dilaksanakan, di Kantor Kemhan RI, Jakarta, Kamis (28/3/2024). Kontrak pengadaan 2 unit kapal selam tersebut nantinya akan menambah kekuatan TNI AL dalam menjaga teritorial perairan NKRI.

Idealnya Indonesia memiliki 12 kapal selam, TNI AL saat ini baru memiliki 4 kapal selam, belum memenuhi target kekuatan dasar minimum (MEF).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun