Demi mengamankan kehadiran jet tempur legendaris ini, Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto telah menandatangani nota kesepahaman (MoU/Memorandum of Understanding) komitmen pada pembelian 24 unit pesawat tempur F-15EX baru dari Amerika Serikat (AS) di St Louis, Senin, 21 Agustus 2023.
Dari sesi pelacakan ancaman pun Indonesia telah berkomitmen dalam pengadaan radar jarak jauh Ground Master 400 Alpha (GM400a) Thales, Perancis.
Radar pertahanan tak lengkap bila tidak dilengkapi sistem rudal pertahanan udara. Indonesia telah memiliki hanud jarak pendek dari Mistral, Manpads QW-3, Grom, Starstreak, hingga sang legenda S-60. Sedangkan untuk jarak menengah Indonesia mempunyai NASAMS II produksi Kongsberg Norwegia.
Rudal pertahanan ini tidak hanya bertugas menjatuhkan dan menghancurkan ancaman yang akan datang ke wilayah NKRI, tapi juga untuk memperingati pengancam teritorial agar tidak masuk ke wilayah Indonesia, termasuk di Laut Natuna Utara.
Dalam buku putih pertahanan, postur pertahanan Indonesia defensif-aktif. Untuk itu amat penting tersedianya perisai nusantara. Indonesia akan diperkuat Rudal Balistik Khan buatan Turkiye yang memiliki kelebihan dalam menyasar target prioritas tinggi.Â
Kepemilikan rudal balistik KHAN akan membuat Indonesia memiliki alutsista strategis bernilai tinggi yang dapat dipakai saat dibutuhkan.Â
Tidak hanya matra udara dan darat yang diadakan peralatan tempur canggih dan membuat daya getar di kawasan. Matra laut pun menghadirkan alutsista yang tidak kaleng-kaleng.
Kementerian Pertahanan RI telah melaksanakan penandatangan kontrak kerja sama pengadaan kapal selam (Submarines) Class 1800-2800 Tonage dengan AIP.
Penandatangan ini dilaksanakan, di Kantor Kemhan RI, Jakarta, Kamis (28/3/2024). Kontrak pengadaan 2 unit kapal selam tersebut nantinya akan menambah kekuatan TNI AL dalam menjaga teritorial perairan NKRI.
Idealnya Indonesia memiliki 12 kapal selam, TNI AL saat ini baru memiliki 4 kapal selam, belum memenuhi target kekuatan dasar minimum (MEF).