Memang ada pepatah "Bila Kita Ingin Damai, Maka Kita Harus Siap Perang".
Kata "Siap" ini bukan berarti akan melakukan perang (menyerang) ke negara lain. Hal tersebut memiliki arti ketika kita ingin damai dan tidak diserang negara lain atau wilayahnya tidak dicaplok, maka negara harus menguatkan postur pertahanannya.
Tentu karena kondisi geopolitik dalam beberapa tahun terakhir dan kedepan, membuat Indonesia telah dan akan diperkuat oleh alutsista baru dan canggih dari produsen berbagai negara, baik negara Eropa, Amerika Serikat, Asia, hingga dalam negeri. Selain itu Indonesia juga harus mengejar kekuatan dasar minimum (MEF).
Berdasarkan publikasi Kemhan RI (DI SINI) Indonesia telah mengakuisisi, melaksanakan MoU, dan juga berkomitmen kepada produsen alutsista dunia dalam pengadaan alutsista modern.
Adapun alutsista yang terbilang canggih dan modern diantaranya pesawat tempur Rafale, pesawat tempur F-15EX, Pesawat Airbus A-400M, Helikopter Sikorsky S-70M Black Hawk, helikopter angkut berat H225M, pesawat C-130J-30 Super Hercules, drone ANKA, kapal selam Scorpene, Sistem Penyelamatan Kapal Selam SRVS, kapal fregat sejenis FREMM (Frigate European Multi-Mission) PPA, Rantis Maung, Tank Harimau, Panser Badak, Tank Boat Antasena, Rudal Balistik Khan, radar jarak jauh Ground Master 400 Alpha (GM400a) Thales, dan lainnya.
Sebagai gambaran alutsista modern yang akan diterima Indonesia, pada januari 2024 Indonesia telah menuntaskan akuisisi pesawat tempur Rafale buatan Dassault Aviation Prancis berjumlah 42 unit.Â
Adapun unit pertama pesawat tempur multirole ini direncanakan akan tiba di Indonesia pada awal tahun 2026. Dengan pengalaman di medan tempur, kemampuan Beyond  Vision Range (BVR) disertai tekhnologi spectra yang diusung jet tempur generasi 4.5 ini, akan membuat burung besi lainnya was-was.
Selain jet tempur Rafale, Kemenhan RI pun berkomitmen dengan Boeing dalam pembelian 24 pesawat tempur kelas berat F-15EX dari Amerika Serikat.
F-15EX merupakan varian terbaru dari keluarga F-15 Eagle. Jet tempur kelas berat ini mampu digeber hingga match 3 (setara 3.700 km/jam). Pesawat tempur yang dijuluki Weapons Truck memiliki rekor yang menakjubkan, tercatat 104 kills dan 0 losses.
Dengan kecepatan yang tinggi dan hanya bisa ditandingi oleh Mig 31 Foxhound, mungkin saja sang Strike Eagle akan menjadi pencegat / interseptor burung besi penjaga kedaulatan Indonesia bukan sebagai attack weapon.