Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 104 x Prestasi Digital Competition (69 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Setujukah? Ancaman Konflik Laut China Selatan (LCS), Indonesia Perkuat Alutsista

28 Mei 2024   12:00 Diperbarui: 28 Mei 2024   14:18 574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kapal selam Scorpene I Sumber Foto : Kemhan RI

Memang ada pepatah "Bila Kita Ingin Damai, Maka Kita Harus Siap Perang".

Kata "Siap" ini bukan berarti akan melakukan perang (menyerang) ke negara lain. Hal tersebut memiliki arti ketika kita ingin damai dan tidak diserang negara lain atau wilayahnya tidak dicaplok, maka negara harus menguatkan postur pertahanannya.

Tentu karena kondisi geopolitik dalam beberapa tahun terakhir dan kedepan, membuat Indonesia telah dan akan diperkuat oleh alutsista baru dan canggih dari produsen berbagai negara, baik negara Eropa, Amerika Serikat, Asia, hingga dalam negeri. Selain itu Indonesia juga harus mengejar kekuatan dasar minimum (MEF).

Berdasarkan publikasi Kemhan RI (DI SINI) Indonesia telah mengakuisisi, melaksanakan MoU, dan juga berkomitmen kepada produsen alutsista dunia dalam pengadaan alutsista modern.

Adapun alutsista yang terbilang canggih dan modern diantaranya pesawat tempur Rafale, pesawat tempur F-15EX, Pesawat Airbus A-400M, Helikopter Sikorsky S-70M Black Hawk, helikopter angkut berat H225M, pesawat C-130J-30 Super Hercules, drone ANKA, kapal selam Scorpene, Sistem Penyelamatan Kapal Selam SRVS, kapal fregat sejenis FREMM (Frigate European Multi-Mission) PPA, Rantis Maung, Tank Harimau, Panser Badak, Tank Boat Antasena, Rudal Balistik Khan, radar jarak jauh Ground Master 400 Alpha (GM400a) Thales, dan lainnya.

Sebagai gambaran alutsista modern yang akan diterima Indonesia, pada januari 2024 Indonesia telah menuntaskan akuisisi pesawat tempur Rafale buatan Dassault Aviation Prancis berjumlah 42 unit. 

Jet tempur Rafale I Sumber Foto : Kemhan RI
Jet tempur Rafale I Sumber Foto : Kemhan RI

Adapun unit pertama pesawat tempur multirole ini direncanakan akan tiba di Indonesia pada awal tahun 2026. Dengan pengalaman di medan tempur, kemampuan Beyond  Vision Range (BVR) disertai tekhnologi spectra yang diusung jet tempur generasi 4.5 ini, akan membuat burung besi lainnya was-was.

Selain jet tempur Rafale, Kemenhan RI pun berkomitmen dengan Boeing dalam pembelian 24 pesawat tempur kelas berat F-15EX dari Amerika Serikat.

F-15EX merupakan varian terbaru dari keluarga F-15 Eagle. Jet tempur kelas berat ini mampu digeber hingga match 3 (setara 3.700 km/jam). Pesawat tempur yang dijuluki Weapons Truck memiliki rekor yang menakjubkan, tercatat 104 kills dan 0 losses.

Dengan kecepatan yang tinggi dan hanya bisa ditandingi oleh Mig 31 Foxhound, mungkin saja sang Strike Eagle akan menjadi pencegat / interseptor burung besi penjaga kedaulatan Indonesia bukan sebagai attack weapon.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun