Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 105 x Prestasi Digital Competition (70 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Bedah Film Pendek Istiqlal, Road Movie Ayah dan Anak

31 Maret 2024   12:11 Diperbarui: 2 April 2024   19:58 773
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bedah Film Pendek Istiqlal dari KOMIK Kompasiana, Muspen Bestie, Narsum Ranzy dan Moderator Dewi Puspa I Sumber Foto : Muspen

Masjid terbesar di Asia Tenggara ini berhadapan langsung dengan Gereja Katedral, kedua tempat ibadah ini selalu bersamaan. Itu yang menjadi poin utama toleransi. 

Dalam salah satu scene dimasukkkan dua pemuda dari gereja yang membagikan takjil di Taman Suropati depan Katholik GPIB Paulus Jakarta, dan menjadi alasan kenapa mereka tidak sampai Istiqlal. 

Tidak hanya mengangkat unsur hubungan Ayah dan Anak, film ini juga mengangkat tema toleransi yang hadir secara tipis tapi ternyata terjadi di kehidupan sehari-hari di Jakarta saat ramadhan. Untuk itu penting menghadirkan kedua pemuda yang membagikan takjil itu. 

Secara tipis dan tetap logis, film ini memberi pesan bagi-bagi takjil bukan hak milik dari orang Islam, tapi ini adalah budaya Indonesia.

Taman Suropati diambil sebagai lokasi mereka buka bersama, karena lokasi tersebut merupakan titik 0 (nol) Jakarta. Taman di daerah Menteng, Jakarta Pusat ini menggambarkan bagaimana Jakarta dengan hiruk pikuknya, menjadi oase tempat dimana penduduk Jakarta bisa bernapas.

Lokasi yang rimbun ini menjadi tempat mereka buka puasa, mereka coba saling mengerti, saling terbuka, bernafas, dan menjadi tempat toleransi. 

Pemilihan orang Betawi dalam tokoh Babeh karena merupakan karakter yang Razny kenal, karena dirinya lahir di Jakarta dan hidup dilingkungan Betawi di Tangerang Selatan. 

Film pendek ini kaitannya dengan Jakarta, dan tokoh ini (Babeh) dulu orang Jakarta kemudian pindah keluar Jakarta karena suatu kondisi. 

Sehingga ketika tokoh ini diceritakan kembali ke Jakarta, ia merasa kenal dan tau banget, tapi ternyata Jakarta sudah berubah. Nah itu yang bikin ada konflik batin "ini gue tau jalannya".

Terdapat tukang ojek dalam salah-satu scene. Ini berhubungan untuk menggambarkan konteks, karena ini sebuah perjalanan, maka harus ada scene yang menvisualisasikan keduanya berinteraksi dengan orang lain, siapa yang kira-kira dia tanya yang tau dengan jalanan ? tentu tukang ojek.

Karena temanya toleransi, terdapat scene disebuah pangkalan yang terdapat ojek pangkalan dan ojek online. Pada saat film ini dibuat (2018) tensinya masih panas, keduanya bisa duduk bareng di satu pangkalan yang sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun