Hidup mereka pun dimata-matai, bahkan ada yang berpacaran dengan mata-mata yang bertugas untuk melaporkan gerak-gerik dirinya.Â
Terdapat pengakuan bahwa karena peristiwa sebelumnya dimana mereka dimata-matai membuat psikologis sampai sekarang selalu berpikir begitu, padahal sudah tidak logis.
Film dokumenter "Eksil" menampakkan trauma dan rasa sakit hati mereka karena mendapatkan ketidakadilan ketika hak dasar sebagai warganegara terenggut.
Rasa rindu kampung terlihat, beberapa eksil sudah sempat mengunjungi Indonesia. Diantara mereka ada yang mencari suaka dan sudah menjadi warga negara lain agar tidak stateless.Â
Bahkan demi bisa ke Indonesia, di mana sebelumnya bersikukuh untuk tidak menjadi warga negara lain, akhirnya melawan kata hati menjadi warga negara Belanda yang dia anggap sebagai penjajah.
Film ini juga menunjukkan kecintaan dan kerinduan mereka terhadap tanah air. Diantara mereka ada yang menyediakan tempat tinggal bagi mahasiswa Indonesia yang study, dan ada juga yang menanam pohon bambu dan pisang di pot agar bisa ingat selalu dengan Indonesia.
Lola Amaria mulai menggarap film dokumenter sejak 2015 yang rampung pada 2022. Narasumber dari film dokumenter ini pun sudah ada yang meninggal.
Film ini layak ditonton, karena film dokumenter ini bisa menjadi sudut pandang lain dari peristiwa berdarah yang terjadi pasca 30 September 1965.Â
Presiden RI, Jokowi pun secara simbolik (27/6/2023) telah bertemu dengan 2 orang perwakilan eksil dan menawarkan kepada mereka apakah mau jadi Warga Negara Indonesia (WNI) kembali?
Rate : 8/10
_