Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 105 x Prestasi Digital Competition (70 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Caregiver Kanker, Ini Tips agar Tidak Berpura-Pura Tertawa

4 Februari 2024   06:30 Diperbarui: 4 Februari 2024   08:35 871
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendengar I Sumber Foto : golife.id

Pada saat kebingungan itu, ada seseorang teman di tempat kerja berada diruangan, namanya Chandra seorang konselor. Daku luapkan segela hal yang dialami kepada dirinya terdamping tangis dengan pipi yang membasah.

Dirinya pun hanya terdiam, tak bisa berkata-kata apa-apa. Tapi ternyata yang Daku butuhkan untuk mencharge rasa ya dengan mendampatkan pendengar. 

Pendengar I Sumber Foto : golife.id
Pendengar I Sumber Foto : golife.id

Daku pun memiliki sahabat yang disaat yang sama menjadi caregiver tapi disituasi yang berbeda. Hidayatullah melahirkan anak yang berkebutuhan khusus Poland Syndrome. Kami berdua saling menguatkan dan bergantian menjadi pendengar.

Entah, disaat itu stres dan depresi menjadi amat berkurang, hal ini membuat kita bisa tersenyum dikala kucing bermain dengan kemoceng.....tawa yang tak berpura-pura....

_

3.  Merangkul Bersama Sesama Caregiver

Mendapatkan seorang pendengar pilu yang kita hadapi pun bisa didapatkan bila ikut dalam kelompok Caregiver. Tidak hanya sebagai pendengar, mereka dapat mensupport kita juga.

Daku ingat sekali, bagaimana kita yang berada di Rawat Inap membantu sesama Caregiver lain yang membutuhkan nomor antrian poliklinik rawat jalan di RS Kanker Dharmais.

Kami sesama keluarga pasien membagi haru dan menemani Caregiver lain saat anggota keluarga (warrior) sedang operasi atau kondisi kritis. Tangan kami menyentuh bahu menenangkan hati, kata yang tak bersuara "kami ada di sini".

Memori ini masih terngiang ketika di RS Kanker Dharmais (2016) ada Caregiver yang tidak memiliki uang untuk mengantarkan jenasah istrinya. Kami pun patungan untuk biaya Ambulance dan menunggu di ruang jenasah hingga roda Ambulance bergerak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun