Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 105 x Prestasi Digital Competition (70 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Ciamik! 13 Bom di Jakarta, Film Aksi Indonesia Terbesar 2023

1 Januari 2024   18:32 Diperbarui: 1 Januari 2024   19:01 874
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Motif Arok melakukan aksi teror memiliki kesamaan peristiwa yang sama dengan Waluyo (Muhammad Khan). Gara-gara telat bayar KPR selama 3 bulan, Waluyo harus kehilangan rumah. 

Sudah jatuh tertimpa tangga, ibunya sempat pakai uang tabungannya untuk investasi di Koperasi Dana Surya yang terkena kasus penggelapan uang. Akibat depresi, Ibunya Waluyo sakit dan meninggal. 

"Tidak ada uang, tidak ada rumah, tidak ada ibu, saya pingin menghancurkan sistem yang bobrok tapi tidak mengorbankan masyarakat sipil. Di hari saya bermaksud meledakkan koperasi Dana Surya, saya bertemu dengan bang Ismail sebagai mantan komandan pasukan elit, nalurinya terlatih, dia mengajak saya membangun semua ini." lirih Waluyo mengungkap alasan ia terlibat aksi teror.

Motif dari aksi teror ini yang menjadi perdebatan bagi para pecinta film, dan bagaimana situasi akibat penipuan dapat menarik banyak orang untuk loyal dan berani mati atas tujuan yang diusung. 

Apakah terkait sponsor film ? tapi banyak penonton tak menyadarinya kecuali yang pernah menyentuh informasi bitcoin.

Faktor yang bisa diberikan poin positif pada desain produksinya. Mulai dari properti yang begitu detail, dan musik / audio sebagai pemberi atmosfer dalam film. 

Film ini menampilkan practical effects yang ciamik, dan juga tambahan efek visual CGI walaupun bom di bandara Soekarno-Hatta kurang mengigit. Tone dari film ini cendrung gelap, seperti film Gundala. Bahkan lebih banyak scene dalam ruangan.

Poster 13 Bom di Jakarta | Sumber Foto: visenima
Poster 13 Bom di Jakarta | Sumber Foto: visenima

Film aksi tidak lepas dari senjata, berbagai jenis senjata api turut digunakan seperti pistol (Sig Sauer MCX, Sig Sauer P226, M1911 ) senapan serbu (AK-47, M-16 series), senapan modern (AR-15 dan XM177) , senapan mesin yakni M2 Browning Machine Gun, hingga roket luncur RPG.

Produksi film terbilang masif dan megah, dan dapat dikatakan film aksi Indonesia terbesar pada 2023 memang benar adanya, karena di tahun kelinci air ini tidak ada film aksi Indonesia yang menyainginya.

 Rate: 8,5 / 10

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun