Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 105 x Prestasi Digital Competition (70 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Bikin Geger, Mission Impossible Mengagetkan Rumah Sakit Tukang Mabok

20 Desember 2023   12:11 Diperbarui: 23 Desember 2023   11:18 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hal ini dimaksudkan akan membuat pengelola layanan pengaduan kerajaan tersadar ada kejadian apa ? kok begitu banyak sms masuk diwaktu sama (sms blast). Lalu, dirancang pula para pendemonstrasi nantinya kembali ke ruangan masing-masing dan berkerja seperti tidak terjadi apa-apa. 

Para demonstran sebelum hari H tidak diberitahu kapan waktu aksi agar tidak terjadi kebocoran sehingga akan menggagalkan demonstrasi. 

Hanya kelompok khusus saja yang mengetahui kapan hari H. Kelompok khusus ini terdiri dari 5 orang pemimpin demonstrasi plus kepala-kepala unit kerja.

Demonstrasi ini tersusun rapih dan terencana. Sudah terjadwal setiap hari Rabu, para Direksi dan Manager Layanan akan melaksanakan rapat pimpinan terbatas. Seorang pegawai ditugaskan untuk memata-matai apakah rapat hari rabu ini sudah dimulai ?

Sekitar pukul 08.45 wib aksi demonstrasi dimulai dengan pagging berbunyi "Kepada pemilik kendaraan Z.9949 IRT untuk memindahkan kendaraannya".

Pagging ini merupakan panggilan bagi para demonstran dari lantai 1 dan 2 RSTM yang seluas 1,7 hektar. Mereka (sekitar 80 orang yang mengajukan diri) kemudian terpanggil dan bergegas menuju titik kumpul di depan lobby dibawah tulisan RSTM.

Sebelum aksi yang telah direncanakan, para pasukan tim khusus pun terlebih dahulu mengunci teralis tangga lantai 3 dan 2 Gedung A (agar orang lantai 3  tidak bisa turun), petugas pemelihara gedung pun mematikan lift, dan internet di setting off selama 6 jam.

Sesuai rencana, aksi foto, sms pun dilakukan yang hanya memakan waktu 10 menit saja. Lalu mereka kembali ke unit kerja masing-masing.

Kemudian, tim buzzer melakukan aksi sosial media blast foto demonstrasi dan caption tuntutan yang di forward oleh masing-masing peserta demostran, yang diharapkan menimbulkan efek bola salju. 

Artikel di upload di platform blog User Generated Content untuk lebih memperdalam maksud dari tuntutan dan keinginan dari aksi demonstran.

Betul saja seperti yang dikhawatirkan, ada pegawai lantai 3 Gedung A yang ternyata berada di lobby kemudian melaporkan aksi demonstrasi kepada para pimpinan yang sedang rapat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun