"ketika kita berada di titik terendah, kalau orang menyebutnya luka, saya menyebutnya pelajaran.Â
Sesuatu (pelajaran) yang saya jadikan pegangan hidup saya tanpa rasa malu.Â
Mungkin setelah kita bisa menerima itu semua sebagai bagian dari kita, barulah kita bisa melihat kedepan.Â
Karena saya yakin didepan sana sesuatu yang lebih baik, setia menanti"
- Monolog Djeng Yah (Dian Sastro)- Episode 5, Gadis Kretek-
Serial Gadis Kretek mampu mendobrak kedigdayaan Drama Korea (K-Drama). Serial Netflix Original Indonesia pertama berjudul "Gadis Kretek" yang berhasil masuk daftar global Netflix Top 10.Â
Serial yang disutradarai oleh Kamila Andini dan Ifa Isfansyah dalam periode pekan 6 hingga 12 November 2023 menduduki peringkat 10 dalam daftar TV non-English.Â
Bayangkan serial 5 episode ini telah ditonton lebih dari 1,6 juta jam dalam satu pekan. Sungguh luar biasa daya tariknya. Setelah hive-nya tayangan Neflix "Ice Cold : Murder, Coffe, and Jessica Wongso", ada serial ini yang mengguncang Indonesia.
Jalan cerita Gadis Kretek yang menarik dan mengingatkan pada legenda gadis perokok "Roro Mendut" ini yang menjadi salah-satu daya tarik. Salah duanya menghadirkan aktor dan artis ternama.Â
Serial ini diangkat dari novel karya Ratih Kumala dengan judul sama yang mengkisahkan Dasiyah yang dipanggil "Djeng Yah" (Dian Sastrowardoyo) yang memiliki keahlian meracik saus kretek.Â
Serial "Gadis Kretek" mengkisahkan pencarian seorang perempuan yang tangguh bernama Dasiyah yang dicari oleh mantan pacarnya Soeraja (Ario Bayu) pemilik usaha industri kretek Djagat Raja (DR). Serial ini berlatar belakang industri kretek dengan plot flashback di tahun 2012 dan 1960-1980an.Â
Tapi ternyata Serial yang sedang hits ini memiliki perbedaan mencolok dengan novelnya, apa sajakah ?
_
1. Djeng Yah Memiliki Bentuk Wajah dan Sifat yang Berbeda
Bila kita menonton serial Gadis Kretek dimana Dasiyah diperankan oleh Dian Satrowardoyo merupakan sosok yang introvert dengan tatapan yang tajam dan nyureng (melihat dengan mata dikecilkan).Â
Acapkali ketika berbicara dengan seseorang, Dasiyah tampangnya kurang menyenangkan dan kurang senyum. Pembuat skenario serial ini menampilkan sosok Dasiyah merupakan wanita yang anti sosial dan sepertinya memiliki luka (mental).Â
Amat berbanding terbalik dengan sosok Dasiyah di novel yang digambarkan gadis yang lincah, ceria dan optimis. Tergambarkan walaupun dirinya memiliki kegemaran sebagai peracik kretek, Dasiyah suka dolan (bermain) dengan adik perumpuannya.Â
Bila kita melihat cover Novel "Gadis Kretek" dibandingkan dengan serialnya di Neflix bentuk muka dari Dasiyah amat begitu berbeda dengan penampakan wajah Dian Sastro yang tirus.Â
Bila diperhatikan bentuk wajah Dasiyah di Novel malah lebih mirip dengan pemeran adiknya, Rukayah yakni Tissa Biani. Pipi dari Dasiyah di sampul cover Novel lebih terlihat cempluk (berisi). Sedangkan Dasiyah pada serial di Neflix berwajah diamond dengan dagu yang tegas.
Cover sampul novel menunjukkan karakter Dasiyah sebagai Gadis Kretek yang lebih ceria dengan tatapan mata yang terbuka lebar dengan senyum kecil.Â
Sedangkan bila melihat poster-poster serial Gadis Kretek menggambarkan Dasiyah seorang wanita yang pendiam dan tertekan. Penggambaran karakter Dasiyah ini tidak hanya dari pertengahan serial (episode 3 s/d 5) tapi juga dari episode awal (1 dan 2).
_
2. Soeraja Bertemu Dengan Djeng Yah Saat Sebagai Kuli Pasar
Dasiyah dan Soeraja dalam versi serial Netflix diceritakan bertemu di pasar, saat Soeraja berkelahi dan dikejar-kejar oleh orang. Dasiyah bersama Bapaknya (Idroes Moeria) melihat Soeraja yang babak belur.Â
Dikisahkan Idroes Moeria (diperankan oleh Rukman Rosadi) yang membawa Soeraja ke kediamannya di Kota M, yang kemudian diperkerjakan lalu dijadikan kepercayaan.
Ada yang beda, dalam versi novel karangan Ratih Kumala, dimana Dasiyah dan Soeraja diceritakan bertemu saat laki-laki itu jadi kuli panggul di pasar, bukan saat dikejar-kejar dan tengah berkelahi.
Dasiyah yang membawa Soeraja ke kediamannya dan diperkerjakan karena kerajinan dan ketekunannya saat menjadi kuli panggul.Â
_
3. Rokok "Kretek Gadis" Telah Ada Sebelum Pertemuan Djeng Yah dengan Soeraja
Dalam serial yang ditayangkan di Neflix, lahirnya rokok "Kretek Gadis" dibantu oleh Soeraja dengan mencari dan menemukan daun tembakau terbaik dan memberikan kesempatan Dasiyah untuk dapat masuk ke kamar Saus (ruang untuk membuat racikan bumbu untuk kretek).
Disanalah saos Kretek Gadis dibuat dengan cara sembunyi-sembunyi, karena ada mitos bila ada seorang wanita yang masuk kamar Saus akan membuat kretek menjadi asam.
Sedangkan terlahirnya Kretek Gadis pada novel merupakan hasil pikir dan keterampilan seorang Djeng Yah. Pembuatan saus Kretek Gadis tidak sembunyi-sembunyi dan diketahui oleh Idrus (Ayahnya).Â
Di Novel, Djeng Yah membuat saus kretek dari kesalahan campuran saus yang Bapaknya buat, sedangkan di serial Neflix Gadis Kretek, rahasia kenikmatan saus kretek dengan penambahan bunga mawar pemberian Djagat kepada Ibunda Djeng Yah.
Pada Novel, Djeng Yah sudah memperdagangkan Kretek Gadis di pasar sebelum bertemu Soeraja. Dalam cerita, dirinya yang mempopulerkan seorang gadis memperdagangkan Kretek di pasar.
_
4. Soeraja Pembuat Kretek Palu Arit
Soeraja diceritakan di serial Gadis Kretek di usir dari kediaman dan pabrik kretek Merdeka oleh Idroes Moeria karena membuat pernikahan antara Darsiyah dengan Seno batal.Â
Soeraja dari pengalamannya berkerja di Pabrik Kretek Merdeka akhirnya membangun usaha Kretek nya sendiri. Dirinya bersentuhan dengan Partai Merah untuk menyuplai bahan baku bagi pabrik kretek Palu Arit milik Partai Merah.
Pada Novel berbeda, dirinya yang membangun usaha rumahan kretek bermerk Palu Arit dengan bungkus berwarna merah. Ia tertarik dengan merk tersebut agar dapat meraih keuntungan karena PKI memiliki uang yang tidak berseri dan massa yang besar.Â
Dengan kemapanannya ini yang diharapkan dapat membuka hati Idroes Moeria agar dapat menikahi Dasiyah. Pada novel, Soeraja tidak diusir tapi ingin membuka usaha sendiri untuk pembuktian diri kepada Idroes dan Dasiyah.Â
_
5. Idroes Moeria Tidak Dikisahkan Meninggal Dunia saat Ditangkap
Idroes Moeria pada scene serial Neflix episode 3, pada tahun 1966 dirinya ditangkap oleh aparat karena masuk daftar anggota Partai Merah. namanya dimasukkan oleh pesaingnya Djagat.
Darsiyah mencoba menahan Bapaknya agar tidak dibawa, maka terjadilah pemukulan menggunakan popor senapan ke pelipis Idroes Moeria oleh tentara.Â
Gara-gara kejadian ini Idroes Moeria dikisahkan meninggal dunia dalam proses penahanan, sedangkan Darsiyah yang ikut dibawa kemudian dibebaskan.
Namun, pada novel Idroes Moeria tidak dikisahkan meninggal dunia saat penahan. Mereka berdua dibebaskan karena ada salah seorang anggota tentara yang mengenalinya bahwa mereka bukan anggota PKI saat ditahan.Â
Tentara ini bernama Sugeng bukan Seno. Lalu Idroes Moeria dan Djeng Yah menjalani kehidupan sehari-hari dengan tenang dan melupakan usaha Kretek Merdeka.
_
Tentu perubahan cerita dan karakter pemeran di Seral Neflix dengan perbedaan yang mencolok dengan Novel ada sebabnya. Sepertinya ini dilakukan agar tayangan streaming ini dapat diterima oleh pasar.Â
Perubahan ini tentu menyesuaikan sosok-sosok besar aktor dan aktris perfilman yang terlibat dalam serial ini untuk mendongkrak jumlah viewer.Â
Ternyata umur Dian Sastro tidak bisa ditutupi, itu kenapa Dasiyah tidak digambarkan Gadis berumur 17 tahun, tapi lajang umur 30an. Sosok Dian yang begitu terkenal dan memiliki pengalaman memerankan wanita Jawa serta berwajah ayu khas putri Solo mengangkat serial ini.
Perubahan ini membuat Gadis Kretek lebih misterius serta tak terbaca ceritanya dari episode 1 sampai 4, sehingga penonton akhirnya melanjutkan menonton sampai episode 5.Â
**
Salam hangat, Blogger Udik dari Cikeas,
Bro Agan aka Andri Mastiyanto
Threads @andrie_gan I Tiktok @andriegan I Twitter @andriegan IÂ Instagram @andrie_gan I Blog - kompasiana.com/rakyatjelata
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H