Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 104 x Prestasi Digital Competition (69 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ini 6 Syarat Menjadi Kompasianer of The Year, Nomor 5 Paling Nyata

7 Oktober 2023   06:30 Diperbarui: 7 Oktober 2023   20:26 557
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kompasianer I Sumber Foto : dokpri

Angin-angin bahwa Kompasianival 2023 akan digelar sudah muncul di ufuk timur dengan dirilisnya artikel menyambut Kompasiana Awards 2023. 

Dalam artikel tersebut para Kompasianers diajak untuk mencalonkan / menominasikan sesama kompasianer atau memang kalau berani dapat mencalonkan diri sendiri untuk menerima award tersebut.

Ada looo yang terang-terangan membuat artikel untuk mengharapkan dinominasikan untuk menerima Kompasiana Award. Menurut Daku (saya) itu oke-oke aja, karena Kompasiana juga menyampaikan itu diperbolehkan.

Akan ada 5 Kategori Kompasiana Award yang dapat dinominasikan yaitu ; Best in Citizen Journalism, Best in Opinion, Best Fiction, Best in Specific Interest (pilih satu dari tema-tema: Ekonomi, Politik, Humaniora, Hiburan, Olahraga, Gaya Hidup, Wisata, Teknologi, Fiksiana, Video), dan Kompasianer Paling Lestari

Kalian Dapat menominasikan pilihannya ( DI SINI ) 

Nah, untuk Kompasianer Of The Years agak berbeda karena yang memilih dan menominasikan bukanlah para Kompasianers tapi pihak Kompasiana dengan mempertimbangkan konten dan kontribusi calon penerima sepanjang tahun 2023.

Pada tahun 2022, Daku dipilih oleh Kompasiana sebagai Kompasianer Of The Years dan akan ada yang melanjutkan estafet gelar ini untuk tahun 2023. 

Dari pengalaman saat menerima Kompasianer Of The Year 2022 dan memperhatikan tahun-tahun sebelumnya, Daku melihat ada beberapa syarat yang harus terpenuhi ;

1. Penerimanya Harus Kompasianer

Kalau syarat yang ini tidak bisa ditolak. Gelarnya saja diberi sebutan Kompasianer Of The Year, masa ! yang menerimanya tidak memiliki akun Kompasiana.

Kompasianer I Sumber Foto : dokpri
Kompasianer I Sumber Foto : dokpri

Andaikata Kompasiana memberi gelar itu kepada bukan Kompasianer bisa dibilang fatal, bubarin aja Kompasiana...ha...ha..... Penulis berbasis di web itu tidak hanya Kompasianer tapi ada juga content writer dan blogger, bahkan penulis buku. Tapi kalau yang bukan Kompasianer yang dipilih ya memang kebangetan.

2. Memiliki Verifikasi Centang Biru

Menurut Daku ini syarat selanjutnya yang dijadikan patokan administratif Kompasianer Of The Year oleh Kompasiana yaitu terverifikasi. 

Centang biru (terverifikasi) dibuat salah-satunya untuk memverifikasi seorang kompasianer salah-satunya dengan data diri, baik identitas, akun sosial media (menggunakan nama asli). Kalau belum terverifikasi bisa jadi Kompasianer tersebut menggunakan nama pena.

Verifikasi (centang biru) I Sumber Foto : kompasiana
Verifikasi (centang biru) I Sumber Foto : kompasiana

Kompasiana menyebutkan Kompasianer yang memperoleh label verifikasi ini (Centang Biru) adalah user atau pemilik akun yang aktif dan memiliki konsistensi (100 konten dengan 20 % Artikel Utama).

Selain itu Kompasianer ini turut membangun interaksi yang positif di Kompasiana, dan terbukti dapat mempertanggungjawabkan setiap tulisannya di Kompasiana (tidak melanggar syarat dan ketentuan).

Saat ini centang hijau sudah ditiadakan, jadi sudah pasti peraih gelar Kompasianer Of The Year adalah pemilik verifikasi centang biru. Bila seorang Kompasianer belum verifikasi centang biru berarti berapa syarat tidak terpenuhi mendapatkan label ini.

3. Kontribusi dan Konsistensi BerKompasiana

Daku masih terngiang seorang saat seorang wanita hijab bertubuh sintal yang menjadi Master Of ceremony (MC) di acara Kompasianival 2022 menyebutkan Kompasianer of The Year ini  merupakan sosok yang konsisten berkomunitas dan mengikuti event, serta keaktifan menulis yang menjadi kriteria terpenting untuk Kompasianer dalam pencapaian tertinggi.

Bila menyimak dari yang disebutkan oleh MC amat jelas bahwa Kompasianer Of The Year merupakan sosok yang aktif menulis juga aktif berkomunitas serta mengikuti event.

Dalam artikel Kompasiana berjudul "Mari Sambut Kompasiana Awards 2023!" disebutkan "Kompasianer Andri Mastiyanto dinobatkan menjadi Kompasianer of The Year 2022 berkat kontribusi dan konsistensinya berinteraksi di Kompasiana".

Bila Daku simpulkan terpilihnya Daku karena aktif menulis, aktif berkomunitas, aktif mengikuti event, berkontribusi dan konsistensi berinteraksi di Kompasiana.

Aktif menulis yang dimaksud mungkin bukan yang  One Day One Post, Daku perhatikan dari semua Kompasianer Of The Year era kepemimpinan Koh Nurul (Juni 2018) bukan yang seaktif itu. 

Daku sendiri minimal hanya satu tulisan per minggu, saat dipilih sebagai Kompasianer Of The Year 2022 jumlah tulisan hanya berkisar 623 tulisan sejak 2010-2022,  dan aktif-aktif menulis baru dimulai tahun 2015.

Aktif menulis yang dimaksud sepertinya bukan ghost blog atau penulis yang keseringan libur atau cuti menulis dalam jangka waktu yang lama.

Bila mengaca pada Kompasianer Of The Year era kepemimpinan Koh Nurul Uyuy memang sebagian besar kompasianer yang aktif berkomunitas menjadi pilihan yakni Mas Agung Han (KOMIK + Ketapels -2019), Mbak Gaganawati Stagmann (Koteka-2020), Mbak Dewi Puspasari (KOMIK-2021) dan Andri Mastiyanto (Ada komunitas di Jabodetabek nemplok - 2022). 

Kompasianer Istana I Sumber Foto : Setkab
Kompasianer Istana I Sumber Foto : Setkab

Mengikuti Event menjadi kriteria yang menjadi poin. Memang Daku  dan 3 Komposianer Of The Year lainnya (Agung Han, Gaganawati, Depus) termasuk Kompasianer yang sering mengikuti event apakah itu Kompasiana Nangkring, Visit, online dan lainnya. 

Kompasianer Of The Year 4 tahun terakhir termasuk sosok-sosok yang gemar dan konsisten bergaul secara online dan offline walaupun dengan kharakter yang berbeda-beda. Mas Agung Han dan Mbak Depus yang cendrung kalem, sedangkan Daku dan mbak Gagan sepertinya ektrovert. 

Kalau yang dibunyikan berkontrobusi untuk Kompasiana, mas Agung Han, Mbak Gagan, dan Mbak Depus tidak perlu ditanya. Mas Agung Han adalah sosok yang membangun KOMIK yang kemudian dikembangkan oleh Mbak Depus dengan beragam Inovasi. Mas Agung Han juga termasuk sosok yang membesarkan Kompasianer Tangerang Selatan Plus (Ketapels).

Sedangkan Mbak Gagan merupakan sosok yang gigih mempertahankan Komunitas Traveler Kompasiana (KOTEKA) hingga dapat dikenal ke berbagai kedutaan besar Indonesia di seluruh dunia. 

Kalau Daku sendiri, nah itu dia, Daku bingung kontribusi apa buat Kompasiana ? paling ngerusuh di event offline Kompasiana....xi...xi... akhirnya ditasbihkan sebagai blogger rusuh.

4. Merasa Tidak Akan Terpilih

Bila membaca dan mendengar dari Kompasianer Of The Year empat tahun terakhir, sepertinya hampir semua tidak merasa dirinya akan terpilih pada tahun kejadian.

Mas Agung Han pada tahun 2019 saat terpilih pernah menceritakan bahwa dirinya lebih mengejar spesifik interst dengan menulis spesifik tema keluarga dibandingkan mengejar Kompasianer Of The Year. Walaupun alam hatinya ingin seperti Mbak Yayat yang spesifik interest di dunia balap motor yang terpilih jadi KoTY 2016.

Jadi mengagetkan bagi mas Agung Han ketika dipilih sebagai Kompasianer of The Year 2019, karena saat nama Yonathan Kristanto disebut sebagai Best Spesifik Interest, dirinya merasa berakhir sudah mendapatkan award. Tapi takdir berkata lain, kemudian namanya dipanggil sebagai Kompasianer Of The Year 2019.

Entah kapan Daku pernah membaca atau mendengar bahwa Mbak Gaganawati sebetulnya tidak merasa dirinya akan terpilih Kompasianer Of The Year 2020. 

Sejatinya beliau merasa bahwa titel prestesius bisa didapatkan beberapa tahun sebelum tahun 2020 ( 3 atau 4 tahun sebelumnya). Tapi jasa mbak Gagan membesarkan dan memperkenalkan serta memberi dampak pada Kompasiana kedalam dan keluar negeri membuat dirinya terpilih di tahun 2020.

Mbak Dewi Puspa yang mewek ketika namanya diumumkan sebagai Kompasianer Of The Year 2021 menunjukkan rasa bahagia bercampur bingung.  

Banyak Kompasianer yang menebak Mbak Depus menerima KoTY di tahun 2020 (setahun sebelumnya), dan bahkan beberapa Kompasianer  menuliskan sosok beliau yang akan menerimanya di tahun 2020.  Inovasi KOMIK yang dipimpinnya begitu terlihat dan berdampak, tapi sayangnya namanya terlalu diunggulkan oleh kompasianer di tahun 2020.

Catatan jalan hidup Depus panggilan Dewi Puspa berkata lain, setahun kemudian namanya terpanggil disaat Pandemi Covid-19 sedang merajalela. Padahal saat itu 2021 sepertinya dirinya sudah nerimo saja apa yang terjadi, karena ada nama besar kompasianer lain yang juga begitu diunggulkan dengan begitu seringnya mendapatkan Artikel Utama.

Nah buat Daku jelas kagak kepikiran sama sekali, bayangin Daku lebih dikenal sebagai blogger rusuh di event Kompasiana, dan bukan ketua komunitas seperti KoTY 3 tahun sebelumnya (Agung Han, Gagnawati, Depus). Ngomingin kontribusi, Daku aja bingung sampai sekarang apa  ?

Bahkan dalam sebuah trip menjelang Kompasianival 2022, ada yang bercanda kalau ada award kompasianer terusuh maka Daku dan Bang Topik akan terpilih....xi...xi... 

Mungkin Daku terpilih jadi KoTY 2022 alasannya karena Kompasianer Of The Year yang sebetulnya akan terpilih udah pulang duluan kagak bilang-bilang...ha...ha... lupa dikawal sama Kevin, nengok melihat Daku masih mengetik buat Blog Comp, kenapa nggak dia aja ?....(kidding)....

Artikel Admin Kevin I Sumber Foto : Kevin
Artikel Admin Kevin I Sumber Foto : Kevin

Rahasia kenapa yang dipilih KoTY merupakan kompasianer yang tidak mengharapkan award tersebut dibocorkan oleh Admin Kevin dalam sebuah tulisan berjudul "Lika-liku Menipu Para Kompasianer of The Year" yang menulis "karena kita mau tetap menjaga element of surprise di setiap momennya, biar Kompasianer tetap menebak siapa juara sebenarnya hingga titik akhir"

Menurut daku nggak asyik dwonk kalau sudah ketebak duluan, jadi hampir tiap tahun ada saja yang diunggulkan memperoleh Kompasianer Of The Year, tapi yang mendapatkan bukan yang begitu diunggulkan atau yang tidak ditangkap radar kompasianers.

5. Dihubungi Admin Kompasiana untuk Bisa Hadir

Nah, kalau yang ini paling Nyata dan sudah ada pengakuan dosa dari Admin Kevin. Sepertinya pengakuan dosa ini dibuat biar dia terlepas dari aksi menghubungi calon penerima Kompasianer Of The Year 2023.....bisa aja lu Kev.

Tapi yang dihubungi tidak diberi tau kalau dirinya akan menerima gelar Kompasianer Of The Year. Biasanya WhatsApps chatnya diawali dengan " Mas / Mbak bisa hadir tidak  di Kompasianival ?"

Ilustrasi telepon I Sumber Foto : canva
Ilustrasi telepon I Sumber Foto : canva

Fix kalau menjawab tidak bisa hadir, pilihan akan diberikan kepada calon lainnya (jokes yaks). Kevin dari beberapa peristiwa pakai strategi menawarkan yang terpilih untuk menjadi perwakilan kompasianer untuk memberi sambutan atau memberikan hadiah.

Dalam tulisannya ia bercuap "Tetapi kita tetap terpacu untuk sebisa mungkin pemenangnya bisa hadir, kekecewaan besar ketika kita tahu pemenangnya tidak bisa akhir adalah rasa antiklimaks dari sebuah perayaan penghargaan. Kalian bisa rasakan sendiri, bagaimana seorang pemenang harus diwakilkan. Rasanya aneh."

_

6. Rahasia Illahi

Dari 4 juta akun Kompasiana, pasti ada saja Kompasianer yang memang dalam dirinya menginginkan titel ini. Tapi lebih banyak Kompasianer yang menyadari kalau dirinya belum layak menerimanya, karena ada nama-nama besar lainnya. 

Tapi ada rahasia Illahi yang bisa membolak-balikkan rasa, kalau Yang Maha Kuasa membalikkan dan mendengungkan nama seseorang ke para juri, bisa jadi pilihan utama bisa tergeser.

_

Salam hangat, Blogger Udik dari Cikeas,

Bro Agan aka Andri Mastiyanto

Threads @andrie_gan I Tiktok @andriegan I Twitter @andriegan I Instagram @andrie_gan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun