Waktu pemilihan calon penerima Kompasiana Awards 2023 telah dilaunching oleh Kompasiana. Waktu yang ditetapkan untuk nominasi: 1-10 Oktober 2023, seleksi: 10-13 Oktober 2023, voting: 14 Oktober- 5 November 2023, Penjurian: 6-10 November 2023 dan awarding: 11 November 2023.
Bila melihat pengumuman itu, maka dapat dipastikan Kompasianival 2023 diselenggarakan pada 11 November 2023 yang belum ditetapkan dimana lokasi pasti penyelenggaraannya.Â
Kompasianival 2023 menggunakan tema Lestari, yang merujuk pada keberlangsungan hidup makhluk hidup. Tema Lestari pun membuat bertambahnya kategori award yakni Kompasianer Paling Lestari.
Setiap penyelenggaran Kompasianival tentunya para komunitas diberikan tempat / booth untuk memperkenalkan kegiatannya. Saat ini ada lebih dari 60 komunitas di TEMU Kompasiana. Tapi apakah komunitas-komunitas ini akan lestari ?
Kata Lestari juga berhubungan dengan keberlangsungan atau keberlanjutan. Sangat tepat bila kita melihat komunitas-komunitas Kompasiana yang masih bertahan dan banyak pula yang tumbang, bahkan tinggal namanya saja.
Daku (saya) telah 13 tahun menulis di Kompasiana sejak 2010. Pada tahun 2015 merupakan awal Daku mengikuti kegiatan komunitas Kompasiana yang berbasis di Jabodetabek.
Tidak banyak memang Komunitas Kompasiana yang Daku ikuti, dari lebih 60 komunitas hanya 4 saja yang benar-benar rutin mengikuti kegiatannya. KOMIK (Kompasianers Only Movie enthus(i)ast Klub), CLICK (CommuterLine Community of Kompasiana), KPK (Kompasianer Penggila Kuliner) dan KOTEKA (Komunitas Traveler Kompasiana).Â
Sedangkan beberapa yang lain Daku hanya sesekali mengikuti kegiatan dan bila ada writing competitionnya saja seperti yang diadakan oleh KJOG dan KOPAJA71.
Selama 8 tahun Daku mengikuti dan memperhatikan komunitas di Kompasiana yang memang mampu bertahan dan dapat beregenerasi itu KOMIK dan KETAPELS (Kompasianer Tangsel Plus).
Adapun komunitas Kompasiana yang lain dapat bertahan karena foundernya memiliki niat dan keinginan besar untuk mempertahankan Komunitasnya. Jika sang founder ini sudah bosan atau menyerah menjalankan sendirian, tentunya akan bubar komunitasnya.
Jujur, Daku beberapa kali di kontak oleh beberapa founder komunitas untuk menjadi admin Komunitas. Bahkan pernah diwaktu yang lalu (4 atau 5 tahun lalu) admin K-Kevin meminta ku menjadi admin salah-satu komunitas Kompasiana yaitu KOTEKA.
Kepada para founder komunitas Daku memang menolak secara halus menjadi admin komunitas K dengan alasan Daku telah menjadi admin komunitas sosial diluar Kompasiana yaitu Gerakan RSKO Peduli.Â
Sejatinya Kompasiana telah melihat banyak komunitas yang kesulitan melakukan regenerasi dan tambahan jumlah admin di komunitasnya. Ini tercitrakan saat Kompasiana pada 2 Juli 2023, mengadakan Nangkring bertajuk Launching Temu Kompasiana.
Pada kegiatan layaknya Nangkring ini Kompasiana menghadirkan salah-satu komunitas yaitu KOMIK. Dipilihnya KOMIK dengan menampilkan para adminnya dihadapan kami Kompasianers yang hadir tentunya memberi pesan "Yuks cari tau bagaimana KOMIK bisa regenerasi dan memperoleh admin komunitas yg loyal serta anggota baru yang aktif".
Dalam hati, Daku yang terlibat banyak kegiatan komunitas ingin sekali berucap pada para kawan-kawan Ku para founder Komunitas "merger saja, agar jiwa komunitas bisa lestari".
Tentunya berat melestarikan dan menjalankan komunitas bagi mas Rahab (Admin KPK), mbak Muthiah (CLICK), mbak Gagan & mas Ony (KOTEKA) dan kang Bugi (Vlomaya-Vlogger Kompasiana Pemerhati Budaya ) bila keadaanya terus seperti saat ini.
Bila Daku lihat, kompasianers di ke 4 (empat) komunitas ini sepertinya anggota atau peserta yang mengikuti kegiatan sama, itu-itu saja orangnya. Apa yang Daku lihat dari beberapa kegiatan yang daku ikuti memang begitu.
Apalagi kegiatan offline komunitas-komunitas ini 11-12 mirip yakni traveling (perjalanan), apakah itu perjalanan menuju suatu destinasi wisata, lokasi hidden gem kuliner, lokasi budaya. Jadi why not di marger saja ?
Apa yang dialami para founder komunitas di Kompasiana sebetulnya Daku dan Dayat alami ketika menjalankan Gerakan Coin Untuk Pendidikan RSKO Jakarta. Gerakan baik ini yang menjalankan hanya kami berdua saja selama 9 tahun, sulit mencari regenerasi.
Akhirnya Daku mundur selangkah untuk membiarkan yang lain masuk, dengan bersedia merubah nama gerakan, bersatu dengan yang lain, dan melepaskan diri dari sebutan founder.
Memang ketika rekan-rekan Daku di RSKO Jakarta ada yang tertimpa musibah, tools Gerakan Coin Untuk Pendidikan yang berupa celengan digunakan untuk pengumpulan donasi oleh rekan-rekan RSKO.
Pada sebuah momen, salah seorang rekan Rusdianto (admin komunitas futsal RSKO Jakarta) menyampaikan ide bagaimana kalau dibuat Gerakan RSKO Peduli.
Akhirnya, Daku menyerahkan Gerakan Coin Untuk Pendidikan RSKO Jakarta menjadi Gerakan RSKO Peduli di tahun ke 10 yang akhirnya bisa menambah jumlah admin dari 2 menjadi 12 orang, dari Rusdianto (admin komunitas futsal RSKO-staff keuangan), Robby (admin komunitas bulutangkis-staff PKRS), Puput (founder Nasi Kotak untuk Berbagi - Staff Farmasi), Arief (Manager Diklit), Lysa (Asisten Manager Layanan Operasional, Wahyu (Pejabat Pembuat Komitmen), Kelli (staff Farmasi), Aeb & febri (Staff Rekam Medik), Herry (Perawat), Andri dan Dayat (Admin Gerakan Coin untuk Pendidikan RSKO).
Menjalankan komunitas / gerakan menjadi lebih mudah karena banyak penggerak yang menjalankan bersama. Tentunya banyak orang juga banyak kepala, membuat keputusan harus menyertakan banyak kepala.Â
Daku menuliskan ini, karena berfikir kedepan, tentu amat disayangkan bila 4 (empat) komunitas yang aktif di Kompasiana ini gugur karena sang founder / admin sudah tidak bisa lagi memanggul kegiatan komunitas sendirian atau sedikit orang.
Dengan 4 (empat) komunitas ini merger bisa saja menggunakan nama WhatsApps Group yang dibuat oleh mas Rahab dengan admin Pak Sutiono yaitu Madyang dan Jalan. Bisa juga Kompasianers Penggila Kuliner,Traveling dan Berbudaya., atau nama yang para ke 4 founder buat sendiri.Â
Ada baiknya Kompasiana juga dalam pembuatan group atau komunitas baru di fitur TEMU Kompasiana mensyaratkan minimal ada 4 admin, agar komunitas yang baru dapat bejalan dengan baik dan Lestari sesuai tema Kompasianival 2023.
_
Salam hangat, Blogger Udik dari Cikeas,
Bro Agan aka Andri Mastiyanto
Threads @andrie_gan I Tiktok @andriegan I Twitter @andriegan IÂ Instagram @andrie_gan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H