Jujur, Daku beberapa kali di kontak oleh beberapa founder komunitas untuk menjadi admin Komunitas. Bahkan pernah diwaktu yang lalu (4 atau 5 tahun lalu) admin K-Kevin meminta ku menjadi admin salah-satu komunitas Kompasiana yaitu KOTEKA.
Kepada para founder komunitas Daku memang menolak secara halus menjadi admin komunitas K dengan alasan Daku telah menjadi admin komunitas sosial diluar Kompasiana yaitu Gerakan RSKO Peduli.Â
Sejatinya Kompasiana telah melihat banyak komunitas yang kesulitan melakukan regenerasi dan tambahan jumlah admin di komunitasnya. Ini tercitrakan saat Kompasiana pada 2 Juli 2023, mengadakan Nangkring bertajuk Launching Temu Kompasiana.
Pada kegiatan layaknya Nangkring ini Kompasiana menghadirkan salah-satu komunitas yaitu KOMIK. Dipilihnya KOMIK dengan menampilkan para adminnya dihadapan kami Kompasianers yang hadir tentunya memberi pesan "Yuks cari tau bagaimana KOMIK bisa regenerasi dan memperoleh admin komunitas yg loyal serta anggota baru yang aktif".
Dalam hati, Daku yang terlibat banyak kegiatan komunitas ingin sekali berucap pada para kawan-kawan Ku para founder Komunitas "merger saja, agar jiwa komunitas bisa lestari".
Tentunya berat melestarikan dan menjalankan komunitas bagi mas Rahab (Admin KPK), mbak Muthiah (CLICK), mbak Gagan & mas Ony (KOTEKA) dan kang Bugi (Vlomaya-Vlogger Kompasiana Pemerhati Budaya ) bila keadaanya terus seperti saat ini.
Bila Daku lihat, kompasianers di ke 4 (empat) komunitas ini sepertinya anggota atau peserta yang mengikuti kegiatan sama, itu-itu saja orangnya. Apa yang Daku lihat dari beberapa kegiatan yang daku ikuti memang begitu.
Apalagi kegiatan offline komunitas-komunitas ini 11-12 mirip yakni traveling (perjalanan), apakah itu perjalanan menuju suatu destinasi wisata, lokasi hidden gem kuliner, lokasi budaya. Jadi why not di marger saja ?
Apa yang dialami para founder komunitas di Kompasiana sebetulnya Daku dan Dayat alami ketika menjalankan Gerakan Coin Untuk Pendidikan RSKO Jakarta. Gerakan baik ini yang menjalankan hanya kami berdua saja selama 9 tahun, sulit mencari regenerasi.
Akhirnya Daku mundur selangkah untuk membiarkan yang lain masuk, dengan bersedia merubah nama gerakan, bersatu dengan yang lain, dan melepaskan diri dari sebutan founder.
Memang ketika rekan-rekan Daku di RSKO Jakarta ada yang tertimpa musibah, tools Gerakan Coin Untuk Pendidikan yang berupa celengan digunakan untuk pengumpulan donasi oleh rekan-rekan RSKO.