Sedangkan kematian Demam Berdarah terbanyak dilaporkan dari provinsi Jateng, Jabar, Jatim, Bali, NTB, NTT, Kaltim. Dimana kasus Dengue terlaporkan di 449 Kabupaten/Kota di 34 provinsi.
Selain data perkembangan kasus DBD, dr.Imran menceritakan bagaimana Indonesia menjadi negara pelopor ASEAN Dengue Day (ADD).
Melihat sejarah panjang banyaknya kasus DBD, maka digagas Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-19 di Hanoi, Vietnam, pada tanggal 30 Oktober 2010; dimana Indonesia menjadi pelopor peringatan ADD pada 15 Juni 2011.
Deklarasi Jakarta menjadi momen untuk melawan Dengue disepakati oleh 10 negara di ASEAN yang memiliki tujuan untuk memperkuat kerjasama dan komitmen regional dalam upaya dengue. Dimana setiap tanggal 15 Juni diperingati sebagai ASEAN Dengue Day.
Tema Nasional ADD tahun 2023 : "Wujudkan Indonesia Bebas Dengue" dengan Sub Tema ADD : Bersinergi Menuju Indonesia Bebas Dengue, Selamatkan Generasi kita Dari Kematian Dengue, Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik  Menuju Indonesia Bebas Dengue
Tema tersebut sangat relevan dengan situasi dan tantangan program penanggulangan DBD saat ini, baik pada tingkat nasional maupun global.
Kasus Demam berdarah mayoritas berasal dari negara negara yang berasal dari Asia tenggara dan Amerika Latin. Indonesia termasuk sebagai salah satu negara endemis Demam Berdarah bersama dengan Negara-Negara yang terletak pada wilayah tropis dan subtropis seperti Thailand, Vietnam, India, Meksiko, Brasil, dll.
ADD yang diperingati tahun ini (2023) bertujuan untuk mengingatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya dan implikasi negatif dengue  bagi individu, keluarga dan masyarakat.
Selan itu juga bertujuan untuk mempromosikan dan mengkampanyekan tindakan pencegahan dan pengendalian yang efektif dan efisien di antara berbagai pemangku kepentingan untuk memerangi dengue.
Dr.dr. Rita Kusriastuti, MSc menyampaikan untuk mencegah agar terjadi kasus demam berdarah ini kita dapat melakukan tindakan 3M PLUS dibandingkan mengandalkan fogging yang dapat membunuh mahluk hidup lainnya.