Masyarakat tentunya sudah sering mendengar tentang penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Berdasarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO),  pengertian dari Demam Berdarah atau Dengue adalah penyakit virus yang ditularkan melalui nyamuk yang telah menyebar dengan cepat ke seluruh wilayah dalam beberapa tahun terakhir.
Virus Demam Berdarah ditularkan oleh perantara nyamuk betina dari spesies Aedes aegypti sedangkan pada tingkat lebih rendah, melalui perantara nyamuk Ae.albopictus. Nyamuk ini juga menjadi vektor demam kuning, chikungunya, dan virus Zika.
Kasus demam berdarah banyak tersebar di kawasan daerah tropis, dengan variasi lokal dimana risiko dipengaruhi oleh parameter iklim serta faktor lingkungan dan sosial.
Selasa lalu (15 Juni 2023), Kementerian Kesehatan berkolaborasi dengan Bloggercrony Community mensosialisasikan pengenalan terhadap ASEAN Dengue Day dan upaya Program Penanggulangan Dengue (Respon, Strategi dan Inovasi).
Hadir 2 (dua) narasumber diantaranya: dr. Imran Pambudi, MPHM, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan RIÂ dan Dr.dr. Rita Kusriastuti, MSc Ketua Umum P4I.
Dr.Imran menerangkan data perkembangan kasus DBD dimana pada tahun lalu (2022) kasus DBD tercatat berjumlah 143,184 kasus dengan Incidence Rate DBDÂ nasional sebesar 52.09 / 100.000 penduduk.
Sedangkan, total kematian akibat DBD sebanyak 1.236 kematian atau angka kematian sebesar 0.86% (Case Fatality Rate). Adapun dari total kematian tersebut 63% terjadi pada anak berusia 0-14 tahun.
Sampai minggu ke 22 (dua puluh dua) tahun 2023 Jumlah kumulatif kasus Dengue  di Indonesia  tercatat sebanyak 35.694  kasus (IR: 13/100.000 penduduk) dan 270 kematian (CFR : 0,76%).
Adapun provinsi yang terbanyak melaporkan kasus Dengue yaitu provinsi DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB.