Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 105 x Prestasi Digital Competition (70 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Soto Cawang, Warung Makan Soto Betawi Legendaris Sejak 1952

1 Juni 2023   19:57 Diperbarui: 4 Juni 2023   14:26 2870
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penampakan area makan Soto Cawang I Sumber Foto: Dokumentasi pribadi
Penampakan area makan Soto Cawang I Sumber Foto: Dokumentasi pribadi

Ketika berada di ruang makan, hawa dapur pun terasa, kayak rumah di kampung gituh, kita akan tau dibelakang ada yang lagi masak. Poko'e itu style ruangan vintage banget, dengan kaca depan yang besar dan kotak itu.

Pas duduk di meja makan yang panjang itu, Daku nengok celangak-celinguk kanan kiri, bisa Daku bilang dari gestur dan tongkrongan yang dateng sebagian besar secara ekonomi mapan ya bisa dibilang tajir lah. 

Nah, ajibnya mereka pada sopan-sopan. Daku rasa mereka terlahir udah kaya bukan OKB (Orang Kaya Baru) jadi kagak bergaya, kagak kayak yang enooohhh baru bisa beli iPhone aja gayaknya belagu....eehhh siapa yaks !!!!

Daku yang datang sebelum mereka, ditegur sama mereka yang ada di meja makan yang sama "mas saya makan duluan ya..."...... lah kayak makan di warung sederhana di kampung atau gang senggol yaks, saling tegur sapa....orang tajir looo yang tegur sapa.

Tapi Daku makan disituh berasa kagak tenang, lagi makan udah ada yang berdiri nungguin giliran untuk duduk sambil makan menikmati Soto Betawi yang legendaris ini. Jadi jangan ngarepin kita makan sambil ngobrol.

Untuk cita rasa, mengugah selera banget pren. Awalnya Daku akuin rasa dagingnya ada sesuatu yang aneh di lidah, rasanya kayak hasil dari pembakaran kayu, bahkan Daku pikir kayak daging asap. Tapi sih enak, empuk dan cita rasanya beda gituh.

Yang uniknya lagi, Soto Betawi daging yang gue lahap disajikan dengan piring putih dengan gambar kembang bukan pakai mangkok yang ada gambarnya ayam jago. 

Soto Betawi isi daging I Sumber Foto: Dokumentasi pribadi
Soto Betawi isi daging I Sumber Foto: Dokumentasi pribadi

Tapi tetep! walaupun pakai piring, isian daging dan kuahnya melimpah. Satu porsi Soto Betawi, diisi dengan potongan daging sapi yang cukup besar dan banyak, juga ada dikasih emping, kentang, tomat dan risol.

Aroma harum dari kuah santan berpadu lengkuas, dan salam tercium di hidung Daku. Potongan daging sapi dengan tekstur yang empuk, tanpa lemak dengan aroma kayu bikin kagak bikin enek (mual).....poko'e dari lidah ampe tonggorokan dibuat tak terlupakan sama cita rasanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun