Pergerakan pesawat kertas itu diiringi lagu Saudade dari Kunto Aji dengan monolog yang memiliki pesan mendalam. Terasa pas dan mengena dalam hati.
"Ada banyak hal yang kita kira sudah selesai. Rumah, pulang, orang tua, saudara semua yang melekat kuat sejak di hari kita lahir.
Pergi jauh merubah itu semua, dia seperti perjalanan pulang menemukan diri sendiri. Sebuah kesempatan untuk mengabaikan harapan yang diberikan orang lain.
Dan mulai menyusun pertanyaan-pertanyaan mu sendiri. Apakah keluarga bisa dipilih ? dan rumah adalah tempat yang belum kita temukan.
Selalu ada yang menunggu, dia yang asing tapi membuat mu merasa begitu diterima. Membuat mu melihat dunia dari sudut yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya.
Seiring tumbuh, kita mengalami banyak hal, kebahagiaan pertama, luka kecil pertama, guncangan besar pertama, pertemuan, perpisahan, kehilangan, semua hal yang membuat kita menyusun banyak sekali pertanyaan.
Tentang apa yang diinginkan, tentang apa yang diharapkan, tentang kenyataan2x yang tidak sesuai tapi tetap harus diterima"
Monolog ini dapat menggambarkan isi dari film dari perjalanan hidup Aurora di London, memiliki kekasih, memutuskan hubungan percintaan, dibantu sahabat, konflik keluarga, hingga arti dari kata rumah.
Kedua, Soundtrack yang Penuh Makna
Jalan yang Jauh Jangan Lupa Pulang tidak hanya film yang hanya menonjolkan cerita dan penggambilan gambar tapi juga lagu-lagu yang diperdengarkan kepada penonton.
Saat daku mendengarkan lagu-lagu di film ini, terasa dibawa ke sebuah caf sambil meminum kopi dan menatap keluar melihat hujan rintik-rintik dengan suasana yang mendung kelabu di kala senja. Merasa sebagai anak senja yang demen lagu bergenre Folk.
Soundtrack Pertama, Saudade oleh Kunto Aji sarat makna ketika kita mendengar setiap lirik yang dinyanyikan. Lagu ini menjadi pengiring pesawat kertas yang terbang menuju Aurora. 'Tangan ku terbuka, saat kau ingat pulang'