Terdapat beberapa informasi ditampilkan dari Biografi, Soekarno Tanpa Peci, Soekarno dari masa ke masa dan Apresiasi, Momarabilia, Keintiman Keluarga dan Berpulang.
Terdapat display yang memperlihatkan sosok Proklamator di usia 10an, 30an, 40an, 50an hingga 60an. Kita dapat melihat perubahan fisik Bung Karno hingga kebiasaannya menggunakan peci yang miring.
Daku baru mengetahui bahwa ternyata Bung Karno dilahiran di Surabaya bukan di Blitar. Mas Hanif menunjukkan arsip tersebut kepada kami. Walaupun saat itu akte lahirnya masih menggunakan tahun Jawa.
Ujung dari hall 1 dengan hall 2, kami dipertontonkan saat Bung Karno disemayamkan. Desain anterior berwarna abu-abu begitu mencolok dengan teralis berwarna hitam seperti dipenjara, buat daku terasa spooky.
Hall 2, Jalan Politik
Hall ini terdapat di lantai 3 dan lantai 4, dan merupakan hall dengan informasi terpanjang. Tergambarkan Presiden Sukarno sebagai orang besar di era nya. Pemikirannya tentang Pancasila sebagai dasar negara dan kebhinekaan terpampang di hall 2.
Tercitrakan bahwa Soekarno memang anti imperialisme, anti neo-kolonialisme, dan anti kapitalisme. Beliau terlihat sebagai sosok Nasionalis.Â
Terdapat foto-foto ketika Putera Sang Fajar berpidato dan menjadi singa podium. Namun, anehnya daku tidak menemukan quote Jas Merah (Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah) yang begitu hits ketika orang-orang membicarakan tentang Sukarno. Apakah quote tersebut tidak pernah diucapkan Bung Karno ?