Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 104 x Prestasi Digital Competition (69 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Journey of Soekarno, Mengenal Sejarah RI 1 di Diorama Arsip Presiden Sukarno

24 Desember 2022   20:53 Diperbarui: 24 Desember 2022   21:36 1685
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hanif Aulia Rahman, Arsiparis ANRI yg mendampingi kami di Gedung Arsip Nasional I Sumber Foto : Dokpri

Terdapat beberapa informasi ditampilkan dari Biografi, Soekarno Tanpa Peci, Soekarno dari masa ke masa dan Apresiasi, Momarabilia, Keintiman Keluarga dan Berpulang.

Mas Hanif menerangkan sejarah Bung Karno I Sumber Foto : dokpri
Mas Hanif menerangkan sejarah Bung Karno I Sumber Foto : dokpri

Terdapat display yang memperlihatkan sosok Proklamator di usia 10an, 30an, 40an, 50an hingga 60an. Kita dapat melihat perubahan fisik Bung Karno hingga kebiasaannya menggunakan peci yang miring.

Daku baru mengetahui bahwa ternyata Bung Karno dilahiran di Surabaya bukan di Blitar. Mas Hanif menunjukkan arsip tersebut kepada kami. Walaupun saat itu akte lahirnya masih menggunakan tahun Jawa.

Ujung dari hall 1 dengan hall 2, kami dipertontonkan saat Bung Karno disemayamkan. Desain anterior berwarna abu-abu begitu mencolok dengan teralis berwarna hitam seperti dipenjara, buat daku terasa spooky.

Hall 2, Jalan Politik

Hall ini terdapat di lantai 3 dan lantai 4, dan merupakan hall dengan informasi terpanjang. Tergambarkan Presiden Sukarno sebagai orang besar di era nya. Pemikirannya tentang Pancasila sebagai dasar negara dan kebhinekaan terpampang di hall 2.

Tercitrakan bahwa Soekarno memang anti imperialisme, anti neo-kolonialisme, dan anti kapitalisme. Beliau terlihat sebagai sosok Nasionalis. 

Diorama bagaimana Bung Karno sebagai singa podium I Sumber Foto : dokpri
Diorama bagaimana Bung Karno sebagai singa podium I Sumber Foto : dokpri

Terdapat foto-foto ketika Putera Sang Fajar berpidato dan menjadi singa podium. Namun, anehnya daku tidak menemukan quote Jas Merah (Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah) yang begitu hits ketika orang-orang membicarakan tentang Sukarno. Apakah quote tersebut tidak pernah diucapkan Bung Karno ?

Replika kamar tahanan Bung Karno I Sumber Foto : dokpri
Replika kamar tahanan Bung Karno I Sumber Foto : dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun