Baca juga : Hero Among Us, Marbot Masjid RSKO Jakarta, Berjuang Demi Raga yang Lain
Tapi, kemudian daku membuat tulisan berupa surat terbuka kepada Kemenpan RB yang berjudul 'Ini Dia Kenapa Anugerah ASN/PNS 2021 Tidak Layak Diikuti ASN/PNS yang Bertobat' (DI SINI ) pada tanggal 18 september 2021.Â
Surat terbuka artikel Kompasiana pun daku kirimkan direct massege ke akun resmi Instagram Anugerah ASN 2021, KemenPAN RB, dan salah seorang juri yang juga content creator yaitu Kang Maman serta lapor.go.id.
Daku pun terkaget ketika melihat dihapusnya persyaratan nomor 4 (Melampirkan Surat Rekomendasi Tidak Pernah Melakukan Pelanggaran Disiplin) pada minggu malam, 26 september 2021 di website ASN Inpiratif.Â
Baca Juga : Terima Kasih, Surat Terbuka Saya di Kompasiana Ditindaklanjuti KemenPAN RB
Daku saat itu tidak percaya, bahwa apa yang daku tulis di Kompasiana ternyata membuahkan hasil. Rekan kerja ku Hidayatullah memang tidak dicalonkan, tapi artikel Surat Terbuka Kompasiana merubah persyaratan di masa depan ASN Inspiratif. Tentunya ini akan berdampak positif, akan banyak sosok ASN Inspiratif yang lepas dari hukuman disiplin bisa diajukan di ajang ini.
Hidayatullah menyampaikan bahwa dirinya terharu dengan tulisan Kompasiana yang daku buat. Ia merasa tulisan Kompasiana mengenai dirinya bisa menjadi sumber informasi yang akan membantu perkembangan Yayasan Rumah Adelio Peduli yang dia dirikan bersama istrinya Umi Lestari.
Ingat Manusia itu tempatnya salah dan dosa, Manusia bisa berubah kapan saja dan banyak contoh orang besar hasil dari pertaubatan.
Tulisan berikutnya di Kompasiana mengenai 5 Paket ASN Inspiratif di 50 tahun RSKO Jakarta dari Sumardiono, Budiman, Agus Darmawan & Syarifudin Satar, Hidayatullah dan Dyah Puteri Ambarwati.
Artikel Kompasiana tersebut pun menjadi refrensi berikutnya yang dapat digunakan oleh RSKO Jakarta. Salah-satu sosok dari 6 sosok ASN Inspiratif yang daku tulis tersebut ialah Budiman, seorang ASN RSKO Jakarta yang juga seorang aktivis sosial di lingkungan Cipayung.