Kemudian warga mencoba berinovasi membuat lemongrass tea yang berbahan dasar sereh yang dicampur dengan jahe, secang, kunyit, gula pasir dan gula aren. Produk jamu ini dipatok dengan harga Rp.25.0000/kemasan ukuran 200 gram.
Dalam sebulan tak kurang dari 400 kemasan bisa terjual dengan omset 10 juta sebulan. Produk jamu ini telah merambah ke mancanegara hingga ke Jerman.
Desa Bilibante pernah mendapatkan kunjungan dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno. Saat berada di Desa Wisata Hijau ini, 16 Januari 2021, Sandiaga Uno begitu menyukai lemongrass tea.
Paket Eko Wisota dan Wellness Tourism Merubah Wajah Desa Bilibante
Di tengah Pandemi Covid-19 warga desa Bilibante gencar mempromosikan paket eko wisata dan wellness tourism berbasis alam. Efek positif nya, Desa Bilibante mengantongi sertifikat bersih, sehat, aman dan ramah lingkungan atau Certificate CHSE tahun 2021.
Desa Wisata Hijau Bilibante yang telah dinobatkan sebagai Desa Wisata Berkelanjutan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, menawarkan paket wisata bersepeda sambil menikmati keindahan alam desa. Amat tepat juga bila Desa Bilibante masuk kategori sebagai Desa Wisata Ramah Berkendara.
Desa Wisata ini juga terdapat Pure Lingsar Kelod yang dibangun tahun 1799 silam. Dengan adanya Pure tertua di Lombak Tengah, NTB dan rumah-rumah yang bernuansa adat Bali disana melengkapi ragam destinasi yang ditawarkan.
Wisatawan pun dapat menikmati pertunjukkan Tarian Puspanjali yang diiringi oleh pemusik Baleganjur dari kelompok kesenian Bilibante.