Yayasan ini didirikan tahun 2019 oleh 5 orang  yaitu : Umi Lestari, Hidayatullah, Rinzani Adlerina, Rucita Puteri, dan Eric Willianto. Tujuan awal dari Yayasab Adelio Peduli berbagi kebahagian bersama adik berkebutuhan khusus lalu berkembang semenjak pandemi Covid-19 membantu masyarakat yang terdampak Covid-19.
Berbagai kegiatan sosial dikelola Yayasan RA Peduli dari pembiayaan rutin galang dana Kitabisa.com setiap bulan bagi 11 (sebelas) anak kebutuhan khusus. Ternyata aksi baik ini tidak hanya tertuju bagi anak berkebutuhan khusus saja, juga masyarakat yang membutuhkan.
Dayat menyebut kenapa beberapa gerakan sosial dimana dirinya terlibat banyak yang masih bisa bertahan (istiqomah) yakni kuncinya berkolaborasi, melakukan sesuai batas kemampuan, serta selalu ingat menjadi orang Islam itu tidak hanya iman tetapi juga amalan.
Dyah Sang Perangkul Pejuang Hati
Dyah Putri Ambarwati adalah Aparatur Sipil Negara (ASN) Kementerian Kesehatan yang mengabdikan dirinya untuk menolong anak-anak penderita gangguan hati atau atresia bilier.
Dirinya menggagas Gerakan Nasi Kotak Untuk Berbagi Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Jakarta di tahun 2015 dan Rumah Singgah Pejuang Hati (14 januari 2017) yang kemudian menjadi Yayasan Rumah Satu Hati (desember 2019 s/d sekarang).
Dirinya berkerja di Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Jakarta, Kementerian Kesehatan RI pada Instalasi Farmasi sejak 2006 Perempuan yang sudah mengabdi untuk negara selama 16 tahun ini bertugas sebagai Asisten Apoteker Mahir di RSKO Jakarta.
Sebagai sosok yang memberikan dampak sosial yang sangat tinggi di lingkungannya, Dyah berhasil meraih 10 besar kategori PNS Inspiratif dalam ajang Anugerah ASN 2020 yang diselenggarakan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB). Bahkan dirinya merupakan wakil satu-satunya dari Kemenkes RI.