Top speed superbike dalam kondisi kering di Sirkuit Mandalika menyentuh kecepatan 290 klometer / jam, jadi hanya berkurang kecepatannya 10 % saja saat trek basah.
Sedangkan dalam tes MotoGP Mandalika yang berlangsung 11-13 Februari lalu, para pembalap Ducati berhasil merajai top speed di Sirkuit Mandalika.Â
Pembalap Pramac Ducati Johann Zarco menjadi rider dengan top speed terbaik dengan mencapai 314,8 km/jam di trek lurus Sirkuit Mandalika pada tes hari ketiga.
Tentunya top speed dalam keadaan basah ini karena canggih dan efektifnya sistem drainase di Sirkuit Mandalika yang sudah sesuai sudah dengsn standar FIM sehingga dapat mencegah genangan di lintasan balap.Â
Sistem drainase ini rata dengan aspal lintasan, dimana luas bukaan drainase selebar 3 cm dan bagian dalamnya terdapat rongga yang besar dipadukan dengan kemirngan lintasan 2%.Â
Keamanan dari sirkuit tidak hanya area gravel dan aspal, terdapat pula pagar elastis / Airfence atau pagar pembatas yang berisi angin.
Sistem keamanan pagar ini seperti layaknya balon udara yang akan ditempatkan di pinggiran sirkuit. Bagian bawah pagar elastis berupa beton yang dilindungi lagi dengan ban.
Tentunya hal ini untuk mencegah kejadian tidak diinginkan apabila motor terjatuh dan tabrakan. Bila motor terpental ke pagar pengaman sirkuit dapat menahan benturan sehingga pembalap tidak cidera.
Keamanan lainnya tersedianya Exit Road di lintasan balap menggunakan sistem bukaan sejajar arah lintasan, dilengkapi tanda orange yang menunjukkan jalur exit dan disana terdapat Marshall.
Terdapat juga lampu-lampu yang terdapat berbagai sudut sirkuit. Lampu-lampu menggunakan daya seratus watt bertenaga surya 17 lux.Â
Lampu ini digunakan untuk general lighting tetapi belum dirancang untuk balapan malam hari seperti di Sirkuit Bahrain. Lampu-lampu tersebut digunakan hanya untuk memonitor kemanan dan penerangan saat perawatan sirkuit.