"Pembalap itu suka dengan cuaca yang panas maka ban dari motor balap akan memiliki daya cengkram yang lebih baik dengan lintasan sirkuit" ujar Arie Prasetyo di Sirkuit Mandalika (2/12/2022).
Terdapat 2 (dua) spot dimana kami berkesempatan berhenti di tikungan ke 10 dan 16. DSaat berada di dua tikungan itu, kami mendapatkan penjelasan dari Assisten Vice Presiden ITDC, I Made Pari Wijaya bahwa Sirkuit Mandalika memilki tingkat keamanan sesuai standar Federation Internationale de Motorcyclisme (FIM).
Salah-satu keamanan yang menjadi perhatian ialah area Gravel Sirkuit. Pada area ini dipenuhi oleh batu kerekil kali dengan bentuk membulat tidak ada sisi yang tajam yang terbentuk secara alamiah (natural dari alam).
Demensi batu alam yang digunakan antara 1 s/d 3 cm. Jumlah batu kerikil yang tertanam di area gravel sebanyak 250 kubik dengan kedalaman area gravel sirkuit 20 s/d 30 cm.Â
Batu-batu kerikil ini didatangkan dari Palu, Lombok Tmur dan Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat. jadi area gravel di sirkuit Mandalika ini made in Indonesia.
I Made Pari Wijaya mengungkapkan aspal yang digunakan untuk lintasan Sirkuit Internasional Mandalika menggunakan aspal terbaru Stone Mastic Asphalt (SMA) yang merupakan grade aspal terbaik di dunia.
Stone Mastic Asphalt (SMA) adalah campuran canggih yang biasa digunakan untuk melapisi permukaan aspal. Campuran ini diklaim dapat memperkuat struktur lapisan permukaan jalanan dengan prinsip kontak stone-by-stone.
Aspal jenis ini ternyata memiliki daya penetrasi tinggi atau Penetration Grade (PG) 82. Keunggulan aspal jenis ini, pembalap tidak akan mudah tergelincir saat kondisi hujan. Tentunya akan mengurangi risiko pembalap terjatuh saat melintas di trek basah.
Ini dibuktikan dalam perhelatan WSBK 2021 lalu, dimana Sirkuit Mandalika sempat mengalami hujan deras. Balapan pun dimulai kembali setelah hujan, ternyata para pembalap tidak mengalmi kendala saat menggeber motornya dan masih dapat melaju di lintasan hingga kecepatan 260 s/d 270 kilometer perjam.