Pemahaman yang tepat mengenai stunting dari pencegahan dan penanganannya, ini akan menjadi hal yang krusial dalam penurunan angka stunting di Indonesia.
Dalam hal ini Kemenkes RI mempunyai tanggung jawab melaksanakan intervensi spesifik. Di dalam Pelaksanaan nya di lapangan, tentunya strategi Kemenkes RI dengan penguatan kapasitas dari SDM nya.Â
Tenaga kesehatan perlu diperkuat pemahamannya, sehingga ketika menemukan hal-hal di lapangan dapat langsung melakukan tindak lanjut dengan tepat. Peningkatan kapasitas dari SDM termasuk tokoh masyarakat, akademisi, guru dan perangkat desa.
Peningkatan kualitas program, dalam intervensi spesifik perlu dilakukan sesuai programnya. Ada monitoring dan evaluasi yang harus dilakukan, agar proses berjalan sesuai dengan seharusnya.
Beberapa intervensi spesifik tersebut ; promosi dan konseling menyusui pemberian makan bayi dan anak, pemberian suplementasi zat gizi mikro dan makro, pemantauan pertumbuhan, tata laksana gizi buruk, pelayanan imunisasi, dan pelayanan kesehatan ibu hamil menyusui & balita.
Penguatan berikutnya adalah edukasi gizi yang dimaksudkan untuk membangun kesadran apa yang perlu dilakukan. Hal ini merupakan kebutuhan mereka, kemudian penguatan manajemen intervensi gizi di puskesmas dan posyandu termasuk ketika anak bermasalah gizi harus dirujuk.
_
Peran BKKBN Mendukung Realisasi Komitmen Pemerintah dalam Penurunan Angka Stunting
Kepala BKKBN RI dr. H. Hasto Wardoyo mengungkapkan waktu tinggal 2,5 tahun menurunkan 24,4 % sampai 14 % di tahun 2024, untuk itu harus ada program darurat.
Menurut dr.Hasto, strategi apa yang harus dimulai dalam penurunan angka stunting ? adalah dengan data yang baik.