Memang ada scene prasasti percintaan antara Pak Broto dan Deborah yang terpahat di pohon nangka yang bertuliskan "Broto Love Deborah". Entah kenapa percintaan mereka ini ada sosok orang ketiga yang hampir mengagalkan perkawinaan mereka. Pak Broto dianggap tidak pantas untuk Deborah.
Sayangnya kilas balik dimasa Pak Broto dan Deborah muda tidak dibuat dalam film ini. Tentunya itu akan lebih menarik kenapa Pak Broto begitu kreatif memahat tulisan itu, dan bagaimana reaksi Deborah saat itu.
Sampai mereka memiliki 3 anak, sosok perempuan ini mengganggu pikiran Pak Broto, ketiga anaknya dan para pekerja Losmen. Sosok yang ternyata seorang perempuan berparas blasteran ini begitu dihormati Bu Broto. Ketika perempuan ini akan menginap di Losmen Bu Broto, penyambutan agung pun disiapkan. Siapakah dia? Tonton filmnya.
Family Time di Meja Makan
Pernah lihat kaleng biskuit engkong gue yang menggambarkan sosok seorang ibu dengan dua orang anaknya di meja makan? Bagi generasi yang sering tertipu kaleng biskuit isi rengginan pastinya paham.
Dalam film ini pun menggambarkan family time itu di meja makan. Keluarga berkumpul, tertawa, kisah sedih, curhat, konflik, dan tentunya menikmati makanan tersedia di meja makan. Era digital saat ini mungkin makan bersama di meja bagaikan barang langka. Makan bersama lebih banyak terjadi di resto.
Film ini cukup apik menampilkan scene meja makan yang bisa jadi bahan nostalgia bagi para penonton era Angkatan Babe Gue (ABG) yang terbiasa family time di meja makan. Bahkan dalam kisah meja makan hanya terjadi sekali salah-satu anggota keluarga menggunakan smartphone, itupun saat Sri menerima panggilan telepon dari Anton (Darius Sinathrya).
Mbak Pur yang Berjiwa Rapuh
Film Losmen Bu Broto menampilkan perbedaaan karakter dari masing-masing tokoh. Sosok Bu Broto (Maudy Koesnaedi) keras kepala dan pengatur, Pur (Putri Marino) suka merengut dan sensitif, Sri (Maudy Ayunda) kids zaman now, Tarjo (Baskara Mahendra) anak kesayangan yang belum diberi tanggung jawab penuh, dan Pak Broto (Mathias Muchus) sosok bapak humble yang sering menjadi penengah.