Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 105 x Prestasi Digital Competition (70 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Bung! Panggilan yang Perlu Dibangkitkan Kembali

3 November 2021   19:43 Diperbarui: 3 November 2021   20:19 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Awal pemanggilan Bung merupakan panggilan Ibu Fatmawati kepada Soekarno I Sumber Foto : dokpri design by Canva

Di samping itu, kata “Bung” oleh keluarga di Bengkulu digunakan oleh seorang istri untuk memanggil suaminya. Terutama, bila keluarga si istri tidak memiliki kakak laki-laki dalam keluarganya. 

Ibu Fatmawati saat menikah dengan Ir. Soekarno memanggil Presiden Pertama RI ini dengan panggilan “Bung Karno”. Sejak itu panggilan "Bung" menjadi populer.

Kata “Bung” pun menjadi alat perjuangan. Pada saat perjuangan dibuat poster propaganda yang terlukis sebagai gambar orang yang dirantai, tetapi rantai itu sudah putus. Lalu, seorang penyair, Chairil Anwar memberi kata “Boeng, Ajo Boeng

Agus R. Sardjono dalam buku Bahasa dan Bonafiditas Hantu (2001) menjelaskan sapaan "Bung" menjadi lebih populer pada awal kemerdekaan menunjukkan kesetaraan. Sapaan "Bung" tersebut dapat digunakan kapan saja, di mana saja, oleh siapa saja, dan untuk siapa saja. 

Saat itu panggilan "Bung" digunakan oleh para pemimpin bangsa dan rakyat jelata sehingga tidak ada jarak diantara mereka. Penggunaan sapaan "Bung" tidak mengenal usia, orang tua bisa memanggil yang lebih muda dengan panggilan Bung dan orang muda dapat menyapa orang tua dengan panggilan "Bung".

Sepertinya sudah saatnya panggilan "Bung" diperkenalkan kembali, kalau populer memang butuh waktu. Panggilan ini bagaikan tidak ada jarak satu dengan yang lain. Entah kenapa lebih terdengar terhormat.

---

Salam hangat Blogger Udik dari Cikeas - Andri Mastiyanto

Twitter I Instagram I mastiyan@gmail.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun