Penggunaan teknologi material lambung KRI Golok dipercayakan kepada Saab dengan bahan non komposit baru. Saab merupakan perusahaan Swedia yang memproduksi jet tempur generasi 4.5, SAAB Gripen.
Teknologi material nya amat berbeda dengan bahan serat karbon pada Klewang. Bahan baru untuk  KRI Golok ini lebih kuat dan ringan serta tahan api. Tentunya penggunaan bahan baru ini agar tidak terulang kembali terbakarnya kapal seperti KRI Klewang.
Sementara KRI Golok akan dipersenjatai dengan rudal antikapal mengadopsi RBS-15 Mk3 buatan Swedia sebanyak empat unit. Berbeda dengan KRI Klewang dipersenjatai dengan rudal anti kapal C-705 buatan China. Selain itu juga KRI Golok akan dilengkapi dengan meriam serbagunanya Bofors 40 Mk4 kaliber 40 mm dan senapan 12,7 mm.
Sedangkan untuk sensornya juga dipercayakan pada teknologi Swedia kembali yaitu radar intai Sea Giraffe 1X 3D berukuran kompak. Sistem manajemen tempur (CMS) menggunakan Saab 9LV Mk4 dan sistem kendali tembak dengan CEROS 200.Â
Adapun bentang dari KRI Golok, memiliki panjang 62,5 m, lebar keseluruhan 16 m, sarat air 18,7 m, dan bobot kisaran 53,1 ton. Golok memiliki bentang yang serupa dengan KRI Klewang. Kapal perang ini mampu mengangkut 25 ABK.
KRI Golok ditenagai dengan empat mesin diesel berdaya 1.800 hp buatan MAN Jerman . Mesin ini mampung mendorong dengan kecepatan 16 knot (30 km/jam) dengan laju maksimum 30 knot (55 km/jam).
KCR Trimaran ini didukung pula dengan empat water jet MJP 500 QD CSU dan tiga unit Caterpillar C4.4 86 eKW 380 V Sebagai generator (genset).
Daya tampung bahan bakar solar KRI Golok menampung 30.000 liter dengan tangki tambahan 20.000 liter untuk menambah jangkauan operasinya. Dalam mendukung operasi di laut, KRI Golok dapat membawa air bersih sebanyak 5.000 liter.
Kapal perang ini akan diuji coba hard and shutter terlebih dahulu untuk tahap penyempurnaannya. Setelah dinyatakan siap, KRI Golok akan dikirim ke TNI AL yang ditargetkan pengiriman nya pada Oktober.Â