Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 105 x Prestasi Digital Competition (70 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Pindad Buat 4 Kendaraan Tempur, Bisa! Tapi Ada yang Kurang

13 Agustus 2021   11:40 Diperbarui: 13 Agustus 2021   11:56 1046
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Membuat Alutsista mungkin beberapa negara bisa, tetapi untuk membuat mesinnya hanya segelintir negara yang mampu. Banyak negara yang memiliki keinginan berdikari. Tentu kepentingannya untuk meninggalkan ketergantungan militer suatu negara dari kebutuhan alutsista dari luar negeri. 

Saat ini banyak negara mencoba memproduksi sendiri Alutsista nya, namun tampaknya itu amat sulit dilakukan bila semua komponen berasal dari negara tersebut. 

Lantaran, salah-satu komponen terpenting dari alutsista tersebut yaitu mesin sulit dibuat. Tiongkok yang sedang merangkak menjadi negara adidaya saja dalam memenuhi 2 mesin pendorong pesawat tempur siluman J-20, masih menggunakan mesin buatan Rusia.

Hal tersebut yang dihadapi oleh Indonesia yang ingin berdaulat dan mengurangi risiko embargo dari negara lain. Terdapat 4 Alutsista dalam negeri yang menggunakan mesin buatan luar negeri, monggo di scroll ;

_

1. APC Anoa 6x6

Pindad memproduksi ranpur (kendaraan tempur) pengangkut personel yang diberi nama Anoa. Nama ranpur tersebut diambil dari nama hewan khas Sulawesi.

Mengutip situs resmi Pindad, jenis mesin yang digunakan ialah Renault MIDR 062045 diesel turbo dengan transmisi otomatis. Anoa ini memiliki dapur pacu diesel turbo enam silinder. Klaim dari Pindad mesin itu mampu digenjot hingga 320 horse power dengan transmisi otomatis 6-percepatan.

Ranpur Anoa 6x6 I Sumber Foto : Pindad
Ranpur Anoa 6x6 I Sumber Foto : Pindad

Ranpur ini dapat digeber hingga 80 km per jam di jalan raya dengan kemampuan jelajah 600 km. Sementara kemampuannya di medan off-road bisa dipacu hingga 40 km per jam.

Anoa 6x6 APC memiliki rasio daya berat 25 horse power per ton, body luar ranpur ini dilapisi baja serta dilengkapi sistem komunikasi. Anoa tipe APC sanggup membawa 12 orang personel termasuk pengemudi.

Pertahanan diri ranpur ini menggunakan kaca anti peluru dan juga dilengkapi sistem persenjataan kaliber peluru 66 mm, serta pelontar mortir 81 mm.

_

2. Kendaraan Taktis Ringan Maung

Ranpur kali ini merupakan kendaraan tempur yang juga diminati oleh sipil, Maung namanya. Maung dalam bahasa Sunda berarti macan atau harimau. Karena nama Harimau sudah digunakan oleh Tank Medium buatan Pindad, mungkin akhirnya nama Maung yang dipilih.

Rantis 4x4 Maung I Sumber Foto : Pindad
Rantis 4x4 Maung I Sumber Foto : Pindad

Maung merupakan Kendaraan Taktis Ringan 4x4 produksi PT Pindad (Persero). Ranpur ini ditujukan untuk mendukung operasi dan mobilisasi pertempuran jarak dekat. Sang Maung ini mempunyai kemampuan jelajah segala medan. Itu kenapa pecinta offroad meminati mobil perang ini.

Mesin yang akan digunakan oleh Maung adalah Toyota Hilux yang memiliki kubikasi 2.494 cc turbo diesel 16 Valve DOHC. Maung dapat dipacu dengan kecepatan aman 120 km/jam, transmisi manual 6 speed. Maung memiliki manuver yang gesit dan dapat dihandalkan di medan berat.

Mobil anti peluru ini mampu menjangkau jarak tempuh hingga 800 km. Demi menjaga sang Maung, Pindad  dapat melengkapi Maung dengan braket senjata 7,62 mm, konsol senjata SS2-V4, GPS navigasi, tracker dan perlengkapan lainnya.

Mesin memang masih impor tetapi untuk sasis, bodi, dimensi, kaki-kaki, sampai hitungan teknis lainnya merupakan garapan Pindad. Untuk material yang digunakan, mengingat didesign sebagai kendaraan taktis, maka secara kualitas bukan kaleng-kaleng. 

_

3. Tank Medium Harimau

Ketiga Tank Harimau yang merupakan tank medium hasil kerjasama Indonesia dan Turki. Dapur pacunya masih impor yakni Mesin diesel Caterpillar C13 dengan kekuatan 711 tenaga kuda (horse power/hp) dan dilengkapi transmisi otomatis penuh. Dimana Rasio tenaga terhadap berat: 22,2 horse power /ton

Tank Harimau dapat dipacu dengan kecepatan maksimum: 78 km/h, Jarak jelajah: 450 km.  Tank Harimau cocok untuk kondisi di Indonesia. Kondisi tanah yang relatif gembur, jalanan di Indonesia termasuk jembatan relatif memiliki kemampuan menopang berat tak lebih dari 40 ton dimana berat tank ini memiliki bobot sekitar 30 ton.

Tank Medium Harimau I Sumber Foto : Pindad
Tank Medium Harimau I Sumber Foto : Pindad

Kendaraan lapis baja ini memiliki perlindungan balistik pada tingkat STNAG 4569 level 4 dan perlindungan anti ranjau pada tingkat STNAG 4569 4a dan 3b.

Persenjataan yang dibopong, Harimau dilengkapi dengan senjata utama turret kaliber 105 mm dengan sistem pengisian peluru otomatis.

Tank Harimau masih dalam tahap uji, dalam uji ketahanan lintas Harimau sudah 2.500 km, uji ledak juga telah dilakukan dengan berat akumulasi bom seberat 80 kilogram. Sebagai kendaraan lapis baja, Tank Harimau mampu bertahan meski  dibombardir berbagai macam bom dengan berat total 80 kilogram.

_

4. Tank Boat Antasena

Keempat merupakan tank atas air. Tank Boat Antasena dikembangkan oleh konsorsium PT Pindad (Persero) berkerjasama dengan PT Lundin Industry Invest, PT Len Industri (Persero), dan PT Hariff.

Antasena dapat difungsikan untuk operasi di rawa, laut, sungai dan pantai (Ralasuntai), tapi memiliki perbedaan dengan kapal perang.

Tank Boat Antasena I Sumber Foto : Pindad
Tank Boat Antasena I Sumber Foto : Pindad

Dikutip dari keterangan PT Pindad (Persero), Antasena berbekal mesin diesel buatan MAN yang mampu dipacu kecepatan maksimum hingga 40 knot. Tank Boat diklaim tercepat dengan daya jelajah 400 Nm hingga 600 Nm.

Antasena dapat mengangkut 60 orang personil dan 5 orang kru. Body dari Antasena ini terbuat dari komposit dengan platform kapal catamaran (double hull). 

Tank Boat memiliki panjang sekitar 18 meter yang berpenampilan layaknya Tank Kavaleri atas air. Sementara untuk sistem persenjataan, Pindad menggandeng CMI Defence yang memasang turret. 

---

Indonesia saat ini telah mampu membuat berbagai Alutsista baik darat, laut dan udara. Tapi sayangnya Indonesia masih belum mampu membuat mesin. Ada baiknya negara menugaskan institusi bidang pertahanan berkerjasama dengan universitas melakukan penelitian dan pengembangan pembuatan mesin.

Salam hangat Blogger Udik dari Cikeas - Andri Mastiyanto

Instagram I Twitter I Email: mastiyan@gmail.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun