Ketiga Tank Harimau yang merupakan tank medium hasil kerjasama Indonesia dan Turki. Dapur pacunya masih impor yakni Mesin diesel Caterpillar C13 dengan kekuatan 711 tenaga kuda (horse power/hp) dan dilengkapi transmisi otomatis penuh. Dimana Rasio tenaga terhadap berat: 22,2 horse power /ton
Tank Harimau dapat dipacu dengan kecepatan maksimum: 78 km/h, Jarak jelajah: 450 km. Â Tank Harimau cocok untuk kondisi di Indonesia. Kondisi tanah yang relatif gembur, jalanan di Indonesia termasuk jembatan relatif memiliki kemampuan menopang berat tak lebih dari 40 ton dimana berat tank ini memiliki bobot sekitar 30 ton.
Kendaraan lapis baja ini memiliki perlindungan balistik pada tingkat STNAG 4569 level 4 dan perlindungan anti ranjau pada tingkat STNAG 4569 4a dan 3b.
Persenjataan yang dibopong, Harimau dilengkapi dengan senjata utama turret kaliber 105 mm dengan sistem pengisian peluru otomatis.
Tank Harimau masih dalam tahap uji, dalam uji ketahanan lintas Harimau sudah 2.500 km, uji ledak juga telah dilakukan dengan berat akumulasi bom seberat 80 kilogram. Sebagai kendaraan lapis baja, Tank Harimau mampu bertahan meski  dibombardir berbagai macam bom dengan berat total 80 kilogram.
_
4. Tank Boat Antasena
Keempat merupakan tank atas air. Tank Boat Antasena dikembangkan oleh konsorsium PT Pindad (Persero) berkerjasama dengan PT Lundin Industry Invest, PT Len Industri (Persero), dan PT Hariff.
Antasena dapat difungsikan untuk operasi di rawa, laut, sungai dan pantai (Ralasuntai), tapi memiliki perbedaan dengan kapal perang.