Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 105 x Prestasi Digital Competition (70 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kok Bisa? 50 Prestasi Writing Competition Pakai UGC Kompasiana

16 Juli 2021   06:00 Diperbarui: 17 Juli 2021   18:50 746
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deskripsi ; Kok Bisa ! 50 Prestasi Writing Competition Pakai UGC Kompasiana I Sumber Foto: dokpri by canva

Gara-gara lupa hastag atau mention penyelenggara di sosial media saja, kita bisa hanya jadi penggembira. Atau tidak memberikan kata kunci yang di hyperlink  situs sponsor lomba, bisa membuat kita gigit jari padahal tulisan kita bagus. Daku juga acapkali tersandung gara-gara hal itu.

Tapi memang ketika kita ikutan kompetisi menulis di luar penyelenggaraan Kompasiana, kita harus sudah sadar dari awal bahwa kita bagaikan universitas swasta bersaing dengan universitas negeri saat penerimaan lowongan pekerjaan. 

Ada mitos kalau saat penerimaan pegawai ; dipisahkan terlebih dahulu mana yang universitas negeri mana universitas swasta, baru kemudian dilihat IPK nya. Menggunakan UGC di lomba blog bagaikan kita mahasiswa swasta.

Deskripsi : Raihan Prestasi selama mengikuti Writing Competition I Sumber Foto : dokpri
Deskripsi : Raihan Prestasi selama mengikuti Writing Competition I Sumber Foto : dokpri
Mungkin saja daku bisa meraih prestasi lebih dari 50 atau bisa menjadi juara 1, 2, 3 lebih banyak, bila munggunakan blog pribadi. Tapi buat ku menggunakan Kompasiana mengikuti writing competition itu seni dan ada tantangannya. 

Ketika ada nama daku dalam daftar pemenang, itu bahagia banget tidak bohong, karena merasa bisa bersaing dengan blog pribadi. Bagaikan diri ku dibisikkan oleh seseorang "tulisan kamu bagus tuhh !!! ". 

Jadi buat ku mengikuti kompetisi menulis ini tidak hanya menang atau kalah. Ketika kita sering mengikuti kompetisi menulis berdampak pada peningkatan kualitas tulisan, mengetahui kualitas tulisan kita sampai dimana ! karena tulisan kita dinilai, membuat kita didorong untuk terus belajar, dan memahami diatas langit masih ada langit.

Deskripsi : 5 Pemenang Writingthon Sumedang 2020 I Sumber Foto: bitread.id
Deskripsi : 5 Pemenang Writingthon Sumedang 2020 I Sumber Foto: bitread.id
Selain itu dengan mengikuti kompetisi menulis, akan bermanfaat bagi diri kita ketika menjadi content writer dan ghost writer. Kompasianers memang wajib senang ketika mendapatkan label artikel utama atau pilihan, banyak komentar & rating, terpopuler , tapi apakah tulisan diminati oleh brand ? itu yang bisa diketahui melalui writing competition.

Gampang kok melihat keinginan brand dari seorang blogger, liat saja gaya penulisan dari para pemenang lomba blog yang diselenggarakan brand tersebut. Jadi kita bisa belajar dari mengikuti sekian banyak kompetisi menulis.

Deskripsi : daftar pemenang lomba blog OPPO F3 I Sumber Foto: OPPO
Deskripsi : daftar pemenang lomba blog OPPO F3 I Sumber Foto: OPPO
Prestasi kompetisi menulis juga amat bagus bagi CV dan personal branding diri kita. Apalagi kalau pakai UGC seperti Kompasiana, masih jarang loo para juara kompetisi menulis yang menggunakan User Generated Content. Bayangkan jika nama Anda disebut ! langsung ada tambahan kompasianers dibelakangnya.

Apa yang daku raih dari capaian 50 prestasi writing comnpetition ada peran yang sangat besar dari Alloh SWT yang mewujudkan doa-doa ku (berprestasi tanpa berdoa itu sombong), dukungan keluarga, rekan-rekan Kompasianers tempat ku belajar, dan tentunya Kompasiana yang memberi ruang untuk ku menulis.

Pesan ku "Tulisan bagus belum tentu jadi pemenang, hormati saja pemenangnya....tidak perlu nyinyir di sosial media (ntar di black list)"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun