Bahkan, Rafale dilengkapi dengan 14 hardpoint dan lima di antaranya mampu membawa persenjataan berat dan tabung bahan bakar eksternal. Begitu menakutkannya Rafale.Â
Bukan hanya omongan, Rafale telah membuktikan di berbagai medan pertempuran baik di Libya, Afganistan dan Afrika sehingga layak menyandang battle proven. Sejumlah negara dikabarkan telah mengakuisisi Rafale di antaranya India, Libya, Inggris, Yunani dan Swiss. Â
_
5. Embargo Militer Masih Menjadi Trauma
Pesaing pembelian F-16 Viper untuk memenuhi kebutuhan TNI AU ialah Desault Rafale bukan F-15 EX. Pada tahun 2018 dan 2019 tersiar kabar bahwa Indonesia akan mengakuisisi 2 skuadron F-16 Viper ini. Apa daya F-16 Viper tidak masuk dalam list yang akan dibeli.
Apakah Indonesia trauma dengan embargo militer yang diberlakukan USA kepada militer Indonesia ? .... bisa jadi.
Bila kita lihat dari jumlah unit jet tempur yang akan dibeli Indonesia, F15 EX (USA) hanya akan dibeli 8 unit saja. Sedangkan Desault Rafale (Perancis) akan dibeli sebanyak 36 unit. Tentunya ini akan menjadi pertanyaan bagi pecinta dirgantara, kenapa ? karena F15 EX dan F-16 lebih battle proven dan lebih murah dibandingkan Rafale.
Ada sisi sejarah embargo militer oleh USA disektor pesawat tempur yang terlihat Indonesia berpikir dalam untuk mengakuisisi jet tempur Paman Sam. Embargo merontokkan kinerja menjaga kedaulatan udara wilayah Indonesia dari kehadiran pihak asing yang masuk ke wilayah kita.Â
_
Salam hangat  Blogger Udik dari Cikeas - Andri Mastiyanto
Instagram I Twitter I web I Email: mastiyan@gmail.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H