Versi terbaru dari F-16 Fighting Falcon yang saat ini ditawarkan ke beberapa negara ialah F-16 Viper block 70/72. Indonesia termasuk yang ditawarkan oleh produsen pesawat tempur paling laris di era modern ini.
Ada aspek psikologis sepertinya kenapa sang legenda ini kurang memiliki daya pikat bagi Indonesia. Yang pertama tentunya aspek psikologis daya getar bagi kawasan lagi.Â
Fakta menarik, F-16 Viper  sudah dibenamkan sebagian teknologi dari F-22 dan F-35 tapi ternyata tidak dilirik oleh negara-negara Asia Tenggara baik itu negara kota Singapura, Malaysia dan Thailand.
Bagi penulis sebagai pecinta dirgantara bila mendengar kata F-16 maka yang ada di benak penulis ialah pesawat tempur yang laris dan melegenda. Tetapi pesawat ini sudah tidak ada kesan menakutkan.
_
3. Indonesia Membutuhkan Jet Tempur Kelas Heavy Fighter
Pesawat tempur merupakan salah-satu dari Alat Utama Sistem Senjata dari sebuah negara untuk menjaga kedaulatan. Bagi negara-negara yang berkonflik  atau memiliki masalah perbatasan akan menggemukkan postur ketersediaan pesawat tempur. Walaupun pesawat tempur itu hanya hitungan matematis belum tentu yang dimiliki layak terbang.
Besi perang terbang yang begitu laris di pasaran di era modern saat ini ialah F-16 Fighting Falcon (2.267 unit), Sukhoi Su 27/30 Flanker (1.057 unit), F-15 Eagle (956 unit), F-18 Hornet/Super Hornet (884 Unit), Mig-29 Fulcrum (817 unit).
Patut diketahui kebutuhan akan pesawat tempur ternyata tidak hanya menjaga kedaulatan, tapi juga untuk pengintaian, pencegatan, agresi, unjuk kekuatan dan diplomasi pertahanan.Â
Kekuatan militer membuat negara-negara seperti Amerika Serikat, Rusia, dan Tiongkok menjadi negara yang begitu disegani, berani mencampuri urusan negara lain bahkan mengklaim sebuah wilayah.