Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 105 x Prestasi Digital Competition (70 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

9 Cara Bersikap Saat Menjadi Pendamping Pejuang Kanker

4 Februari 2021   14:30 Diperbarui: 4 Februari 2021   14:50 468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari Kanker Sedunia dirayakan setiap tanggal 4 februari. Tahun ini, Hari Kanker Sedunia mengambil tema "I Am And I Will". Tema yang diangkat dapat diartikan sebagai komitmen dalam diri untuk melakukan sebuah tindakan. 

Saat daku membaca alodokter.com, kanker otak djelaskan sebagai pertumbuhan sel tidak normal (tumor) pada otak yang bersifat ganas. Sel kanker dapat menguasai dan mengambil ruang, darah, serta nutrisi dari sel sehat dalam tubuh.

Berdasarkan jenis selnya, tumor otak dapat bersifat jinak atau ganas. Tumor ganas pada otak atau kanker otak cenderung tumbuh lebih cepat dan menyebar ke bagian tubuh lain, serta dapat muncul kembali walaupun sudah diangkat.

Tulisan ini merupakan tulisan pengalaman penulis yang menjadi pendamping pejuang kanker otak. Salah-satu kakak kandung penulis menderita kanker otak dari tahun 2011 sampai dengan berpulang desember 2016.

Pengalaman penulis mendampingi kakak dengan kanker otak dari tahun 2011 mungkin bisa menjadi pembelajaran bagi keluarga yang memiliki anggota keluarga penderita kanker otak. Penderita kanker otak tidak hanya sekadar merasa sakit pada tubuhnya namun juga dapat terganggu kesehatan mentalnya.

Penderita kanker otak bisa jadi akan mengalami stres, depresi, emosi yang tidak dapat dikendalikan, dan lebih sensitif. Dari yang produktif bisa berubah menjadi individu yang lemah. Oleh karena itu, dibutuhkan cara tersendiri untuk memperlakukan atau menghadapi pejuang kanker

Pendampingan keluarga terhadap pasien kanker otak dapat mempengaruhi kualitas hidupnya. Jika Anda memiliki teman, kerabat, ataupun keluarga yang menderita penyakit kanker otak, berikut beberapa cara yang dapat Anda lakukan untuk membuat mereka merasa lebih baik.

_

1. Cari Bantuan Mendampingi Pejuang Kanker

Jangan pernah merasa mampu sendirian menangani pejuang kanker karena bisa stres dibuatnya. Urun rembuk dengan keluarga dan kerabat bagaimana bersikap terhadap pejuang kanker. Buatlah jadwal dengan keluarga yang lain untuk datang dan ikut terlibat dalam pendampingan

_

2. Mencari Informasi Mengenai Penyakit Kanker

Sebaiknya Anda mencari tahu apa itu kanker dan jenis penyakit kanker yang diderita keluarga Anda. Berkonsultasilah dengan dokter dan carilah referensi yang terpercaya. 

Saat Anda sudah mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya mengenai penyakit kanker yang diderita keluarga Anda, akan membuat Anda lebih siap terhadap apa yang dirasakan, diderita dan bagaimana menangani kesehatan mental pejuang kanker

_

3. Bersikap Normal 

Pejuang kanker laban laun akan memiliki perubahan fisik dan tentunya perubahan aktivitas sehari-hari beda dengan biasanya. Oleh karena itu, berusahalah untuk tetap bersikap normal sewaktu pejuang kanker masih sehat dan memperlakukannya seperti biasa saja.

Tunjukkan tidak ada yang berubah dari sikap Anda terhadap dirinya. Hal ini akan membuat anggota keluarga kita yang menderita kanker tidak merasa diberlakukan berbeda. 

Beda lagi jika terjadi fase perburukan, saatnya Anda harus sudah merubah sikap demi kesalamatan dirinya atas resiko jatuh.

_

4. Hindari Bicara Biaya Pengobatan
Pengeluaran biaya pengobatan, perawatan, penunjang, dan lainnya bagi pejuang kanker tidak bisa ditutupi memang amatlah besar. Namun, hindari membahas biaya pengobatan kanker didepan pejuang kanker. Tentunya ini akan membuat dirinya stres dan merasa bersalah dan tidak ada gunanya lagi.

_

5. Tunjukkan Muka Bahagia

Jangan sekali-kali menunjukkan muka lelah dan stres di depan mereka. Tunjukkanlah rasa bahagia ketika mendampingi saat proses pengobatan. Hindari keluh kesah bahwa diri kita lelah merawat mereka.

Jika kita kesulitan keuangan tidak perlu menyampaikan kepada pejuang kanker. Bila ada barang berharga atau properti yang bisa dijual tawarkanlah kepada yang berminat, pertama keluarga terdekat terlebih dahulu. Kalau kepepet perlu berutang di bank, lakukanlah. Tunjukkan muka bahagia sampai akhir hayatnya.

_

6. Hubungi Teman Pejuang Kanker Untuk Bersilahturahmi

Teman ngobrol dan mencurahkan isi hati itu yang perlu dicari. Hubungi teman pejuang kanker untuk bersilahturahmi. Pejuang kanker cenderung enggan dilihat oleh teman-temannya dalam kondisi yang buruk. Awalnya akan ada penolakan, tetapi ketika teman-temannya datang itu akan membantu kesehatan mental.

Pejuang kanker akan mengalami periode mood swing. Oleh karena itu atur jadwal dengan temannya kapan bisa datang dan menghibur pejuang kanker. Biarkan anggota keluarga kita pejuang kanker yang menentukan sendiri kapan waktu yang tepat dan nyaman untuk dikunjungi.

_

7. Support Apa yang Pejuang Kanker Sukai

Setiap manusia punya kegemaran dan hobi. Tanyakan kepada pejuang kanker apa yang ingin ia gemari dan sukai. Usahakan untuk tidak melewatkan waktu dengan kegiatan yang ia sukai, sehingga ia melupakan rasa sakit yang dia rasakan.

Saat kakak berada di rumah penulis, ia senang sekali duduk di depan rumah memperhatikan bunga-bunga yang penulis tanam di halaman rumah dan ruang terbuka hijau depan rumah. Dirinya senang diajak berdiskusi menyangkut tanaman-tanaman itu.

_

8. Menunjukkan Perhatian

Sangat penting diri kita mendengarkan semua keluh kesah pejuang kanker. Mengobrol dengan intens saat di meja makan dapat memberikan dampak positif terhadap dirinya. Meja makan ini yang membuat kakak penulis melanjutkan pengobatan.

Anda dapat sesekali bertanya, "apa yang bisa saya lakukan untukmu?" atau, "Pulang kerja, mau saya bawakan apa?" atau hal semacamnya. Jangan mengatakan hal-hal yang dianggap basa-basi. Pernyataan basa-basi tidak akan membantu membuatnya lebih baik.

_

9. Membantu Melakukan Sesuatu Sehingga Pejuang Kanker Merasa Berarti

Merasa masih mempunyai arti bagi keluarga itu yang perlu kita bangun bagi pejuang kanker. Pada saat kakak penulis masih kondisi dapat berfikir dan ektremitas tubuh masih baik, penulis mengajarkan dirinya untuk menjadi seller online.

Barang jualannya ialah barang dagangan milik teman penulis. Pada saat kondisinya memburuk secara kesehatan apa yang pernah kita lakukan membuat ikatan emosional.

Menjadi pendamping pejuang kanker bisa penulis katakan sangat berat. Tidak hanya cukup materi saja, butuh psikologis dan fisik agar pejuang kanker dapat melanjutkan pengobatan atau berpulang dengan rasa cinta.

***

Salam Blogger Udik dari Cikeas - Andri Mastiyanto
Instagram I Twitter I web I Email: mastiyan@gmail.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun