Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 106 x Prestasi Digital Competition (71 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Cerita Soraya Larasati dalam Terapkan Gizi Seimbang pada Anak Selama di Rumah Saja

3 Oktober 2020   12:42 Diperbarui: 7 Oktober 2020   11:03 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deskripsi : Soraya Larasati berpesan agar orang tua sebaiknya memberikan asupan nutrisi sesuai isi piring ku I Sumber Foto: dokpri

"Untuk mengatasi keinginan untuk makan pada anak dan menjaga gizi seimbang, keluarga kami mengajak anak dalam proses memasak dan membiasakan mereka mempersiapkan alat makanan sendiri di meja makan" ungkap Soraya Larasati dalam kegiatan Bicara Gizi  Danone Indonesia 'Biasakan Anak Terapkan Gizi Seimbang Selama Di Rumah Saja' (30/09/2020).

Acapkali ditemui perilaku anak sulit untuk diajak makan dan menolak makanan tertentu yang sebetulnya memiliki kandungan gizi yang baik. Hal ini akan berdampak pada asupan nutrisi pada anak. Kecukupan nutrisi amat penting bagi tumbuh kembang anak kedepan dan pada saat dirinya dewasa.

Tentunya situasi ini diperlukan trik atau cara tersendiri agar anak mau / bersedia mengomsumsi makanan yang memiliki kandungan nutrisi, sehingga menjaga gizi seimbang pada anak. Situasi tersebut juga dialami oleh Soraya Larasati seorang celebrity yang saat ini telah berkeluarga dan memiliki dua orang putera.

Patut diketahui bahwa status gizi anak dipengaruhi oleh kualitas dan kuantitas makanan yang dikonsumsi. Dalam kehidupan nyata, untuk memenuhi hal tersebut orang tua harus menggunakan cara tersendiri agar anak minat terhadap makanan yang mengandung asupan gizi seimbang.


Pada kegiatan webinar Bicara Gizi, rabu, 30 september 2020 yang bertajuk Terapkan Gizi Seimbang Selama Di Rumah Saja, Soraya Larasati menjabarkan apa yang dilakukan dirinya dan suami. Kegiatan ini diinisiasi oleh Danone Indonesia dengan narasumber dr. Juwalita Surapsari, M.Gizi, Sp.GK (Spesialis Gizi Klinis), Putu Andini, M.Psi (Psikolog Anak dari Tiga Generasi), dan tentunya Soraya Larasati (Ibu dengan Gaya Hidup Sehat).

Soraya Larasati bercerita awalnya merasa berat dengan kondisi dimana dirinya dan anak berkeaktivitas di rumah. Dirinya yang sebelumnya lebih banyak berkerja di luar rumah dan anak bersekolah membuat dirinya kewalahan. 

Ia berkisah anak nya sempat dilanda stress dan susah makan saat di rumah saja. Semua proses dan penyesuaian diri pun dilalui, kemudian dengan berjalannya waktu mereka enjoy menjalani kehidupan sehari-hari.

Dirinya merasakan bagaimana anaknya sering kali mengalami bosan dengan menu makanan di rumah yang disediakan oleh asisten rumah tangga. Hal ini disebabkan karena sebelum terjadi pandemi Covid-19 mereka seringkali saat akhir pekan makan diluar rumah. 

Situasi pun berubah karena pandemi Covid-19, ia lebih sering di rumah. Dirinya akhirnya memperhatikan variasi makanan yang diberikan oleh asisten rumah tangganya, kemudian ia mulai belajar untuk kreatif dalam menyajikan makanan maupun menyiapkan berbagai kegiatan agar anak tidak bosan di rumah saja. 

Selain itu Soraya mengajak anak terlibat dalam menyiapkan variasi makanan, ia pun mengenalkan anak dengan sumber nutrisi yang belum pernah mereka coba. Menu ragam makanan nabati pun sering tersaji di meja makan.

Menurutnya variasi makanan nabati dari jenis kacang-kacangan dan sayuran baik untuk dikenalkan pada anak-anak. Biasanya, dirinya melengkapi makanan dengan nutrisi untuk anak berbasis soya yang difortifikasi.

Soraya percaya manfaat protein nabati 'soya' yang difortifikasi dimana kandungannya cukup serat, vitamin, dan mineral lainnya akan memberi dampak bagi kesehatan dan tumbuh kembang anak. Soya yang difortifikasi tentunya nutrisinya sudah disesuaikan dengan kebutuhan anak. Sebagai vegatarian ia menganggap protein nabati juga sama pentingnya dengan protein hewani.

Tidak lupa Soraya menganjurkan kepada warganet dalam menyajikan makanan untuk anak memperhatikan variasi jenis nutrisi yang mengikuti pola makan bergizi seimbang sesuai konsep isi piring ku. Perlu diterapkan gizi seimbang agar dapat memengaruhi status gizi anak secara positif. Kedua anaknya menyukai protein nabati salah-satunya tempe, untuk itu ia pun membuat ragam masakan berbasis tempe dengan berbagai macam resep.

Deskripsi : Soraya Larasati memberi pesan agar orang tua jangan egois dalam memberikan menu makanan pada anak I Sumber Foto: dokpri
Deskripsi : Soraya Larasati memberi pesan agar orang tua jangan egois dalam memberikan menu makanan pada anak I Sumber Foto: dokpri
Soraya memberi pesan kepada warganet "Jangan egois menjadi orang tua. Bila kita suka salad tapi anak suka kuah tomyan, maka orang tua harus bervariasi membuat makanan dengan kuah tomyan" ucapnya.

Pada masa pandemi Covid-19, orang tua harus peka jika anak mengalami mood swing.  Soraya dan suami berkerjasama membuat aktivitas-aktivitas menarik yang tidak hanya sekedar bermain saja tapi juga gaya hidup sehat.

Agar mereka semangat melakukan gaya hidup sehat dengan aktivitas fisik dan bergerak tentunya Ibu dan Ayah harus terlibat. Selain nutrisi perlu juga aktivitas fisik agar anak dapat bergerak, berkeringat, terpapar sinar matahari yang amat penting dalam menjaga imunitas tubuh. 

Ia dan suami acapkali membuat perlombaan yang merasang untuk anak beraktivitas seperti memasukkan bola ke ring basket. Mereka melakukan aktivitas ini di area garasi rumah.  Gaya hidup sehat dengan aktivitas fisik ini ternyata amat disukai oleh anak-anaknya.

Apa yang dikisahkan oleh Soraya Larasati ternyata sesui dengan apa yang dijelaskan oleh dr. Juwalita Surapsari, M.Gizi, Sp.GK, Dokter Spesialis Gizi Klinis, dikegiatan yang sama.

"Agar anak mendapatkan gizi seimbang, kebutuhan akan nutrisi makro (karbohidrat, protein, lemak) dan mikro (vitamin dan mineral) harus dipenuhi. Namun, membuat anak mau mengonsumsi makanan yang sesuai dengan kebutuhan nutrisinya juga bukan perkara mudah. Saat di rumah saja, anak cenderung cepat bosan dan memilih makanan yang mereka sukai saja" Jelas nya

Tambah dr. Juwalita bila tidak terpenuhi gizi seimbang dapat berdampak pada kurangnya asupan nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang optimal anak. 

Deskripsi : dr.Juwalita Surapsari, M.Gz, Sp.GK menjelaskan Ibu memiliki peran penting dalam tumbuh kembang anak I Sumber Foto: dokpri
Deskripsi : dr.Juwalita Surapsari, M.Gz, Sp.GK menjelaskan Ibu memiliki peran penting dalam tumbuh kembang anak I Sumber Foto: dokpri
Menurut dr.Juwalita Surapsari, M.Gz, Sp.GK, ibu memiliki peran penting dalam pemenuhan nutrisi bagi anak-anak dirumah. Kebutuhan nutrisi anak lebih besar dibandingkan orang dewasa, karena adanya aspek tumbuh kembang. Jika gizi seimbang tidak terpenuhi akan mempengaruhi tumbuh kumbang anak.

Lanjutnya, gizi seimbang dapat dicapai apabila makanan yang dikonsumsi dalam jumlah cukup, berkualitas baik, dan beragam jenisnya untuk memenuhi berbagai nutrisi yang diperlukan oleh tubuh. 

Pedoman gizi seimbang sesuai dengan panduan "Isi Piringku" yang dapat mendukung pertumbuhan anak yang optimal, yakni dengan pastikan sebanyak 12 hingga 15 persen dari porsi makanan hariannya merupakan sumber protein. Protein berguna untuk membantu pertumbuhan, pemeliharaan dan perbaikan tubuh anak. 

Putu Andani, M.Psi (Psikolog Anak dari Tiga Generasi) tiga uang dengan Soraya larasati, memaparkan bahwa tanpa disadari, kondisi psikis orang tua dan anak saling berkaitan. 

Pengalamannya sebagai Psikolog Anak melihat stres berkepanjangan yang tidak diolah dengan baik dapat memengaruhi makan anak di rumah. Padahal asupan nutrisi yang sehat dan seimbang adalah sumber pertahanan imun dimasa pandemi Covid-19. 

Deskripsi : Putu Andani, M.Psi (Psikolog Anak dari Tiga Generasi) mengajak orang tua melibatkan anak dalam proses menyajikan makanan I Sumber Foto: dokpri
Deskripsi : Putu Andani, M.Psi (Psikolog Anak dari Tiga Generasi) mengajak orang tua melibatkan anak dalam proses menyajikan makanan I Sumber Foto: dokpri
Psikolog Anak ini memberi pesan agar orang tua perlu memantau mood anak dengan baik di samping mengelola stresnya sendiri. Salah satu cara mengatasi rasa bosan anak adalah dengan mencoba keterampilan atau pengalaman baru dengan interaksi yang menyenangkan bersama anggota keluarga. 

Ia menyarankan melibatkan anak dalam menyiapkan menu gizi seimbang di meja makan sesuai dengan usia dan kemampuan anak. Bisa jadi ini akan menjadi alternatif kegiatan menyenangkan yang juga edukatif.

Deskripsi : Arif Mujahidin, Coorporate Communication Director Danone Indonesia mengajak setiap orang tua beradaptasi kebiasaan baru dimasa Pandemi Covid-19 I Sumber Foto: dokpri
Deskripsi : Arif Mujahidin, Coorporate Communication Director Danone Indonesia mengajak setiap orang tua beradaptasi kebiasaan baru dimasa Pandemi Covid-19 I Sumber Foto: dokpri
Pihak Danone Indonesia yang diwakili oleh Arif Mujahidin, Coorporate Communication Director Danone Indonesia menyampaikan "Kita harus mampu beradaptasi kebiasaan baru dimasa pandemi Covid-19 terutama bagi Ibu-Ibu. Karena dalam setahun ada 4 juta anak yang lahir. Untuk itu melalui kegiatan Bicara Gizi yang diselenggarakan secara virtual ini, kami berharap dapat mengedukasi para orang tua tentang pemenuhan gizi seimbang pada anak dengan mengatur pola makan, pemberian nutrisi yang cukup, dan olahraga yang rutin" 

----

Salam hangat Blogger Udik dari Cikeas - Andri Mastiyanto

Instagram I Twitter I web I Email: mastiyan@gmail.com

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun