Mohon tunggu...
Andri Mastiyanto
Andri Mastiyanto Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Penyuluh Kesehatan

Kompasianer Of the Year 2022, 105 x Prestasi Digital Competition (70 writing competition, 25 Instagram Competition, 9 Twitter Competition, 1 Short Video Competition), Blogger terpilih Writingthon 2020, Best Story Telling Danone Blogger Academy 2, Best Member Backpacker Jakarta 2014, ASN, Email : mastiyan@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

ASN Inspiratif 2020: Dyah Putri Ambarwati Penggagas Rumah Singgah Pejuang Hati

24 Agustus 2020   20:12 Diperbarui: 24 Oktober 2020   19:05 1328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Deskripsi : Rumah Singgah Pejuang Hati I Sumber Foto : Rumah Singgah Pejuang Hati

Deskripsi : Nasi Kotak Untuk Berbagi ketika pertama kali dijual untuk donasi I Sumber Foto: Andri
Deskripsi : Nasi Kotak Untuk Berbagi ketika pertama kali dijual untuk donasi I Sumber Foto: Andri
Dorongan gerakan Nasi Kotak Untuk Berbagi telah tertanam dalam diri sejak 2010, lima tahun sebelum gerakan ini terbentuk. Dyah merupakan sosok yang gemar membaca, terutama kisah inspiratif, buku motivasi, dan isu apapun yang berkaitan dengan pengembangan diri. 

Pada tahun 2010 ada sebuah buku yang menguras emosi Dyah, buku tersebut berkisah tentang perjuangan seorang ibu mencari jalan kesembuhan untuk anaknya yang mengidap Atresia Billier, berjudul Ketika Bilqis Harus Cangkok Hati.

Deskripsi ; Almarhum Fahri yang mendorong Dyah untuk membentuk Nasi Kotak Untuk Berbagi I Sumber Foto: Dyah
Deskripsi ; Almarhum Fahri yang mendorong Dyah untuk membentuk Nasi Kotak Untuk Berbagi I Sumber Foto: Dyah
Tahun 2015 ada dorongan dalam diri nya untuk bertemu dengan salah seorang ibu yang anaknya tengah dirawat di RSCM Jakarta. Anak itu Fahri namanya, didiagnosa Atresia Billier, persis seperti kisah yang Dyah baca lima tahun lalu.

Dyah memiliki keinginan yang kuat untuk menolong, namun dirinya sadar akan kemampuan finansial yang terbatas. Hal ini berujung Dyah tergerak untuk membuat sebuah Gerakan Nasi Kotak Untuk Berbagi pada tahun 2015.

Deskripsi : Rekan-rekan Dyah di Instalasi Farmasi yang mensupport terbentuknya Nasi Kotak Untuk Berbagi I Sumber Foto : Dyah
Deskripsi : Rekan-rekan Dyah di Instalasi Farmasi yang mensupport terbentuknya Nasi Kotak Untuk Berbagi I Sumber Foto : Dyah
Dyah pun gemar memasak, kemudian keahliannya ini dia sinergikan dengan gerakan sosial. Akhirnya diri nya berniat menjual nasi box seharga Rp.10.000,- dimana seluruh hasil penjualannya akan disumbangkan ke anak tersebut. Dengan modal sebesar 0 rupiah dia memulai niat ini dengan Bismillah. Ternyata respon dari teman-teman di Instalasi Farmasi sangat positif. 

Namun takdir berkata lain, baru 5 kali Dyah menjual nasi kotak, anak tersebut dipanggil Yang Maha Kuasa. Ternyata tidak hanya Fahri bayi malang yang didiagnosa Gangguan Hati Kronis. Transplantasi hati yang hanya menjadi jalan keluar bagi kesembuhan bayi ini, ternyata ada banyak bayi lain yang mengalami hal serupa. 

Saat ini angka kejadian bayi lahir dengan Atresia Billier mencapai 1:15.000 kelahiran. Berujung sejak 2015, Dyah bersama 2 (dua) orang rekan nya meneguhkan hati dan niat untuk mendampingi perjuangan sepi para Pejuang Hati. 

_

Dyah Mengagas Rumah Singgah Pejuang Hati

Dua tahun kemudian pada 14 Januari 2017, Gerakan Nasi Kotak Untuk Berbagi mendirikan Rumah Singgah. Rumah Singgah ini ditujukan bagi para Pejuang Hati ( sebutan bagi orang tua dan anaknya yang teridentifikasi mempunyai gangguan hati kronis ). Rumah Singgah itu mereka beri nama Rumah Singgah Pejuang Hati.

Deskripsi : Rumah Singgah Pejuang Hati I Sumber Foto : Rumah Singgah Pejuang Hati
Deskripsi : Rumah Singgah Pejuang Hati I Sumber Foto : Rumah Singgah Pejuang Hati
Rumah yang jadikan rumah singgah merupakan bangunan 2 (dua) lantai yang Dyah sewa beralamat di Jl.Kenari 2 No.177 tak jauh dari RSCM tempat mereka berobat dan menggantungkan harapan kesembuhan anak mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun